Dan, hari ini, Shell Indonesia melakukan prosesi peletakan baru pertamanya sebagai tanda resmi dimulainya proses pembangunan.
Pabrik berkapasitas sekitar 120 ribu ton per tahun tersebut bahkan diprediksi bakal menjadi pabrik minyak pelumas terbesar yang dioperasikan oleh perusahaan minyak internasional di Indonesia.
Menurut Darwin Silalahi, Presiden Direktur Shell Indonesia, produksi pelumas pabrik itu dipastikan mampu memenuhi kebutuhan pasar konsumer, transportasi, industrial, dan kelautan (marine) di Indonesia.
Ditambahkan, pabrik pelumas Shell Indonesia Marunda Center berdiri di atas lahan seluas 75 ribu meter persegi dan diperkirakan menelan dana pembangunan hingga US$ 200 juta.
Berdasarkan catatan Berita-Bisnis, pabrik tersebut menggabungkan teknologi pencampuran, pengisian, dan pengemasan pelumas dengan standar internasional.
Di sisi lain, pabrik pelumas Shell Indonesia Marunda Center dengan sendirinya menambah daftar pabrik pengolahan pelumas milik Royal Dutch Shell PLC -induk usaha Shell Indonesia- yang beroperasi di kawasan Asia, seperti di Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina, Vietnam, Korea Selatan, Pakistan, dan India.
Hingga kini, Shell Indonesia tercatat menawarkan pelumas dengan merek Shell Helix, Shell Advance, Shell Rimula, Shell Tellus, dan Shell Omala yang diimpor dari pabrik Royal Dutch Shell PLC yang berlokasi di Singapura dan Malaysia.
Kementerian Perindustrian sendiri memprediksi omzet bisnis pelumas di Indonesia mencapai Rp 7 triliun per tahun dengan kapasitas produksi terpasang mencapai 700 ribu kiloliter per tahun.
Dalam kondisi semacam itu, sekitar 200 pelaku bisnis bersaing meraup keuntungan via kehadiran sekitar seribu brand pelumas. (BB/as/Christov)