Buktinya, Express Transindo Utama dengan sengaja memilih Semarang sebagai lokasi pertama peluncuran 100 unit armada taksi jenis kendaraan multi guna (MPV).
Menurut Daniel Podiman, Presiden Direktur Express Transindo Utama, sebagaimana kota-kota besar lainnya di Indonesia, Semarang juga memperlihatkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan plus tingginya mobilitas di kota tersebut.
Itu pula sebabnya, guna menjawab kebutuhan tersebut, armada taksi baru Express Transindo Utama dipastikan beroperasi dengan tarif reguler.
Di sisi lain, jenis kendaraan yang digunakan adalah Toyota Avanza dengan kapasitas tampung hingga tujuh orang dewasa.
Express Transindo Utama menginformasikan, selain menyediakan daya tampung besar (baik dari sisi jumlah penumpang atau volume bagasi), pemilihan jenis kendaraan itu juga bertujuan untuk memaksimalkan pendapatan sang pengemudi lantaran konsumsi bahan bakar armada yang digunakan tergolong hemat.
Kelak, Express Transindo Utama berniat meluncurkan armada serupa di berbagai kota lain di Indonesia.
Hingga paruh pertama tahun ini, Express Transindo Utama berhasil membukukan pendapatan sebanyak Rp 331,3 miliar atau meningkat sebesar 40 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Keseluruhan pendapatan itu sebagian besar bersumber dari kontribusi armada taksi reguler yang mencapai 84 persen. Sisanya dari value added transportation business yang didominasi oleh kendaraan limosin yang beroperasi di Bali, Lombok, Bandung, dan Jakarta.
Pada saat yang sama, laba bersih yang dicetak mencapai Rp 60,5 miliar. Jumlah laba bersih itu sendiri meningkat 54 persen ketimbang total laba bersih pada periode yang sama tahun 2012.
Express Transindo Utama mengklaim, kualitas layanan dan strategi ekspansi plus efisiensi menjadi kunci utama pencapaian di atas. (BB/as/Christov)