Dan, asal tahu saja, fasilitas yang memiliki tempat tidur 300 unit itu, menerima sekitar 500 pasien per harinya, yang sebagian besar (90 persen) merupakan pasien BPJS Kesehatan.
Kata dr. Andry, M.M, M.H.Kes, Chief Operations Officer Siloam Hospitals Group, pihaknya terlebih dahulu ingin memperlihatkan manfaat yang diperoleh oleh masyarakat dengan keberadaan fasilitas tadi.
Ditambahkan, selain melayani pasien BPJS Kesehatan, Paviliun Khusus Gedung B Rumah Sakit Umum Siloam Lippo Village juga menerima pasien Jamkesda.
Dalam catatan Berita-Bisnis, sampai sekarang, Siloam Hospitals Group sudah mengoperasikan 20 rumah sakit dengan kapasitas lebih dari 3,900 tempat tidur serta didukung 1,800 dokter (1,400 diantaranya merupakan dokter spesialis) plus lebih dari 4,400 perawat dan tenaga medis.
Kelak, pada awal tahun depan, jumlah tersebut dipastikan bertambah seiring dengan rencana pembukaan rumah sakit anyar di Kota Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Proyek yang menelan dana investasi senilai Rp 200 miliar ini telah dikerjakan sejak awal Januari 2015 dan akan menjadi rumah sakit pertama di Labuan Bajo.
Di sisi lain, pada pertengahan September tahun lalu, Siloam Hospitals Group pun telah melaksanakan seremoni penutupan atap (topping off) Siloam Hospitals Jember seluas 1,2 hektar yang terletak di kawasan Jl. Gajah Mada, Jember, Jawa Timur.
Siloam Hospitals Group adalah lini bisnis kesehatan PT Lippo Karawaci Tbk. yang berambisi mengelola 50 rumah sakit hingga dua tahun ke depan.
Per akhir September lalu, Siloam Hospitals Group mampu memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap total pendapatan Lippo Karawaci yang sebanyak Rp 6,8 triliun.
Buktinya, selama sembilan bulan tahun ini, pendapatan kotor operasional Siloam Hospitals Group meningkat sebesar 25 persen menjadi Rp 3 triliun. Di saat yang sama, EBITDA-nya tumbuh 33 persen menjadi Rp 412 miliar. (BB/as/Christov)