Tepatnya, manajemen perhotelan yang berbasis di Bangkok, Thailand, ini resmi menunjuk Manish Puri sebagai General Manager Six Senses Uluwatu Bali.
Ketika itu pula, Six Senses Hotels Resorts Spas -seperti dikutip ehotelier.com- menyebut alumnus Said Business School, Oxford University, ini memiliki rekam jejak yang terpandang di pentas bisnis hospitality.
Bahkan, lebih dari itu, lulusan Cornell University, New York, Amerika Serikat, ini juga disebut pernah selama lima tahun berkarya di Six Senses Yai Noi Thailand, portofolio Six Senses Hotels Resorts Spas yang kerap memenangkan penghargaan.
Belakangan, via lamannya pada medio Desember 2017, Six Senses Hotels Resorts Spas mengumumkan penunjukan Ricardo Lujan sebagai Executive Chef.
Tak jauh beda dengan Manish Puri, Ricardo Lujan juga diklaim sudah mengantongi pengalaman yang mengesankan yang tak bisa dipandang sebelah mata di ranah bisnis hospitality.
Dan, khusus di Six Senses Uluwatu Bali, pria yang sudah menggenggam jabatan Executive Chef sejak 2005 di Villa la Estancia, Cabo San Lucas, Meksiko, ini diberi tanggungjawab untuk dining operations sekaligus mengawasi on-site organic garden and farms.
Artinya, lewat kehadiran Manish Puri dan Ricardo Lujan, Six Senses Hotels Resorts Spas tampak serius ingin menghadirkan layanan berkualitas di properti perdananya di pasar domestik tersebut.
Dan, bila tak ada aral melintang, Six Senses Hotels Resorts Spas sendiri berniat menggelar a sneak preview Six Senses Uluwatu Bali (dengan vila serta tempat makan terbatas/selected), mulai 1 Juni 2018.
Ke depan, jika semuanya berjalan mulus, seluruh fasilitas Six Senses Uluwatu Bali pun diproyeksikan bisa dinikmati mulai awal Agustus mendatang.
Dalam catatan Berita-Bisnis, Six Senses Uluwatu Bali berada di atas tebing di kawasan Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali, yang menawarkan pemandangan Samudera Hindia yang spektakuler dan Pura Uluwatu.
Selain menyediakan 103 vila dan suite yang mencakup satu, dua, tiga, hingga empat tempat tidur, hotel mewah yang berdiri di atas lahan seluas 12 hektar ini juga dilengkapi dengan tiga tempat makan.
Plus, kapel pernikahan, ruang serbaguna, ruang pertemuan, restoran, bar, kolam renang, dan kebun organik.
Six Senses Uluwatu Bali yang menggelar seremoni ground breaking pada medio September 2014 serta diperkirakan menelan dana investasi mencapai Rp 900 miliar, dikembangkan oleh PT Cahaya Warna Prima, bagian dari PT Kencana Graha Global/KG Global Development/Kencana Graha Group.
Dan, jauh sebelum mengembangkan Six Senses Uluwatu Bali, KG Global Development -menaungi PT Greenwood Sejahtera Tbk- sudah membangun The Peak Apartemen, The City Tower, dan beberapa proyek properti prestius lainnya.
Termasuk mengembangkan superblok Mangkuluhur City Jakarta senilai kurang lebih Rp 6 triliun, hasil kolaborasinya dengan Humpuss Group, yang dikendalikan oleh Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.
Hingga saat ini, Six Senses Hotels, Resorts and Spas yang berdiri pada 1995 dan melansir merek Six Senses, Evason, serta Six Senses Spas, sudah mengelola 15 hotel dan resor yang tersebar di Thailand, Singapura, Vietnam, Tiongkok, Fiji, Perancis, Maldives, Oman, Portugal, Turki, sampai Seychelles.
Sedangkan via brand Six Senses Spas, Six Senses Hotels, Resorts and Spas mengoperasikan 16 integrated wellness yang berada di Eropa (Perancis, Yunani, Spanyol, Swiss), Republik Dominika, Timur Tengah dan Afrika (Kuwait, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab), serta di kawasan Asia, yakni di India, Kazakhstan, Maldives, dan Thailand. (BB/as/Christov)