Lantas, pada tahap pertama, gerakan tersebut terlebih dahulu membagikan sekitar 7 ribu bolpoin kepada anak-anak korban erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, medio Agustus 2015.
Kata Megusdyan Susanto, CEO Standardpen Industries, seluruh bolpoin kelak dibagikan kepada anak-anak Indonesia yang membutuhkan.
Ditambahkan, pembagian alat tulis itu diharapkan bisa membantu untuk mengembalikan semangat anak-anak korban erupsi Gunung Sinabung melalui kegiatan yang bersifat edukatif.
Dalam kesempatan yang sama, Standardpen Industries juga tak lupa memberikan lebih dari 2,500 buku tulis, 1,000 tas, serta 2,800 kaus anak-anak.
Berita-Bisnis mencatat, peran Standardpen Industries sebagai salah satu produsen alat tulis di pasar domestik bermula pada tahun 1971. Sebelumnya, sejak 1962, Standardpen Industries dikenal luas sebagai perusahaan perdagangan.
Kini, dengan dukungan pabriknya yang berlokasi di kawasan industri Manis, Tangerang, Standardpen Industries mampu memproduksi lebih dari 109 varian alat tulis, termasuk krayon, penghapus, dan spidol.
Adapun hasil produksinya sendiri selama satu bulan tercatat mencapai 120 juta unit yang ditawarkan di dalam negeri hingga ke manca negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, India, Filipina, Mesir, Iran, Uni Emirat Arab, Singapura, Malaysia, serta Australia.
Dan, asal tahu saja, produk Standardpen Industries yang populer di pasar global, antara lain, tipe AE&, TECHNO, ST009, G’Soft, dan R6.
Sementara itu, di segmen midle-low di pasar domestik, beragam produk kreasi Standardpen Industries diketahui menggenggam pangsa pasar sampai 74 persen.
Sedangkan via produk oil pastel merek Pascola yang dibesutnya, Standardpen Industries menguasai kurang lebih 35 persen market share secara nasional. (BB/as/Christov)