Dengan demikian, hotel bintang empat yang berlokasi di kawasan Jl. Slamet Riyadi, Solo, itu kini tampil dengan nuansa budaya Jawa. Hal mana tercermin dari dekorasi hotel yang didominasi dengan batik maupun ornamen-ornamen Jawa lainnya.
Lebih dari itu, The Royal Surakarta Heritage sendiri saat ini tercatat dikelola oleh manajemen perhotelan Accor Group.
Alhasil, sebagai konsekuensinya, The Royal Surakarta Heritage pun berhak menyandang label MGallery Collection, brand yang berada dalam naungan Accor Group.
Kata Imelda Sundoro, Presiden Direktur Sunindo Motor (pemilik The Royal Surakarta Heritage), nuansa budaya Jawa yang dimiliki The Royal Surakarta Heritage MGallery sejatinya merupakan faktor pembeda jika dibandingkan dengan hotel-hotel lainnya yang sudah beroperasi di Solo dan sekitarnya.
Ditambahkan pula, dengan keunikan tersebut, pihaknya optimistis The Royal Surakarta Heritage MGallery bakal menjadi salah satu hotel favorit bagi para pengunjung.
Patut diketahui, merek MGallery Collection berada dalam kategori upscale hotel yang mempunyai latar belakang, arsitektur, dan desain yang unik.
Dan, di Indonesia, The Royal Surakarta Heritage MGallery merupakan hotel keempat yang mengusung brand tersebut, setelah Amarterra Villas Bali Nusa Dua, The Royal Beach Seminyak Bali, dan The Phoenix Hotel Yogyakarta.
Adapun di Jawa Tengah, The Royal Surakarta Heritage MGallery yang berkapasitas 150 unit kamar merupakan hotel pertama yang menggunakannya.
Dalam catatan Berita-Bisnis, Sunindo Motor adalah anak usaha Sun Motor Group yang dikendalikan oleh Imelda Sundoro.
Di samping itu, Sun Motor Group juga menaungi PT Sunindo Indah Hotel yang berencana membangun sembilan hotel baru hingga tiga tahun ke depan dengan dana investasi sebesar Rp 1 triliun.
Sementara via anak usaha PT Sunindo Primaland, Sun Motor Group diketahui bakal membangun mal anyar setinggi tiga lantai di atas lahan seluas 2 hektar di Bali. Pusat perbelanjaan senilai Rp 140 miliar itu akan digarap bersama Ciputra Group. (BB/as/Christov)