Bassura City yang dibangun di atas lahan seluas 4 hektar tersebut dikembangkan melalui PT Synthesis Karya Pratama.
Menurut Imron Rosyadi, Deputy General Manager Sales Synthesis Karya Pratama, Bassura City bakal mencakup 7 menara yang terdiri dari 6 menara apartemen dan 1 menara kondotel.
Adapun tipe unit apartemen yang tersedia di Bassura City mulai dari Studio A, Studio B, 1 bedroom A, 2 bedroom A, dan 3 bedroom C dengan luasan mulai dari 20,34 meter persegi hingga 48,40 meter persegi.
Di samping itu, Bassura City juga akan menghadirkan pusat perbelanjaan setinggi 3 lantai dengan luas bangunan mencapai kurang lebih 30 ribu meter persegi, hotel, perkantoran, dan convention hall.
Synthesis Karya Pratama menyatakan empat menara apartemen yang pertama mencakup sekitar 2.850 unit apartemen sederhana milik (anami) yang dijual dengan rentang harga Rp 220 juta sampai Rp 500 juta per unit.
Dan, dari empat menara itu, tower pertama (Geranium) dan tower kedua (Flamboyan) yang dipasarkan mulai medio Oktober lalu, telah terjual habis. Sementara itu, sampai saat ini, tower ketiga (Edelweis) laku sebanyak 97 persen dan tower keempat (Dahlia) sudah terjual sebanyak 75 persen.
Synthesis Karya Pratama memproyeksikan proses serah terima empat menara apartemen Bassura City bakal dapat dilakukan dua tahun lagi.
Sebelumnya, via PT Pradani Sukses Abadi, Synthesis Development juga sudah mengembangkan superblok Kalibata City di atas lahan seluas 12,5 hektar. Bekerja sama dengan PT Intersatria Budi Karya Pratama, Synthesis Development pun sudah membangun The Lavande Residence yang terletak di kawasan Tebet. (BB/as/Luki)