Pasalnya, sejak berdiri pada awal tahun 1950-an, Tetra Pak International SA diketahui aktif dan rutin mengembangkan teknologi dan inovasi baru dalam hal pengolahan maupun pengemasan makanan dan minuman.
Yang terbaru, induk usaha PT Tetra Pak Indonesia ini, resmi memperkenalkan Environmental Benchmarking Service yang disebut sebagai layanan mutakhir untuk mengurangi dampak lingkungan bagi para pelanggan yang berkecimpung di bisnis makanan serta minuman di seluruh dunia.
Dan, lebih dari itu, via Environmental Benchmarking Service tersebut, Tetra Pak International SA juga mengklaim bahwa pihaknya bisa mengidentifikasi peluang untuk perbaikan di masa mendatang.
Kata Johan Nilsson, Vice President of Tetra Pak Technical Service, layanan baru ini sesungguhnya beranjak dari pengalaman terhadap perbaikan operasional yang telah diberikan kepada lebih dari 150 pelanggan selama sepuluh tahun terakhir.
Belakangan, tambahnya, Tetra Pak International SA pun memodifikasinya menjadi sebuah konsep layanan yang bertujuan mengurangi carbon footprint sekaligus mereduksi biaya operasional para pelanggan.
Tetra Pak International SA menegaskan, selain berupa audit seluruh pabrik, implementasi Environmental Benchmarking Service juga mencakup penilaian terhadap processing and packaging lines, efisiensi air dan energi, pengolahan air limbah, product yield and waste plus karbon (carbon footprint).
Setelah itu, barulah tim Tetra Pak Technical Service memberikan rekomendasi khusus kepada para pelanggan agar tujuan pengurangan dampak lingkungan maupun penurunan biaya bisa tercapai.
Tetra Pak International SA juga menginformasikan, dari proyek percontohan yang telah digelar di Eropa dan Amerika Serikat, Environmental Benchmarking Service diklaim mampu menghemat biaya rata-rata sekitar 20 persen.
Dalam hal ini, Pacific Foods bisa dijadikan contoh. Buktinya, dengan menerapkan Environmental Benchmarking Service tadi, produsen makanan dan minuman organik yang berbasis di Tualatin, Oregon, Amerika Serikat, ini dapat mengurangi carbon footprint sekitar 3,500 ton CO2e serta mengurangi konsumsi air sekitar 31 juta liter per tahunnya.
Berita-Bisnis mencatat, khusus di pasar domestik, Tetra Pak Indonesia -yang menawarkan produk kemasan makanan dan minuman dengan ukuran mulai dari 60 mililiter hingga 1 liter- berhasil menjual tiga miliar produk kemasan sepanjang tahun lalu.
Sedangkan pada tahun depan, menyusul membesarnya pasar kelas menengah Indonesia, Tetra Pak Indonesia pun yakin penjualannya bakal naik sekitar 15 persen. (BB/as/Christov)