Buktinya, dalam tempo kurang lebih tiga bulan setelah dibuka, tingkat kunjungan Svarga Resort yang mengusung konsep healthy tourism resort itu tercatat di atas 70 persen.
Menurut Ghofar Rozaq Nazila, Presiden Direktur Relife Property, di samping pelancong domestik, sebagian besar tamu yang menginap datang dari Korea Selatan dan kawasan Eropa.
Ditambahkan, Svarga Resort yang mencakup 25 vila terletak di bukit dan sekaligus memanfaatkan kontur tanah sebagai keindahan desain bangunannya. Itu pula sebabnya, kendati tarif menginap dipatok antara US$ 110 hingga US$ 800 per malam, Svarga Resort tetap ramai dengan pengunjung.
Relife Property menginformasikan, Svarga Resort terdiri dari empat tipe vila, yaitu Mavwa (superior), Neima (deluxe), Adna (suite) serta Varda yang merupakan tipe family suite.
Dan, selain didukung fasilitas spa, Svarga Resort juga telah dilengkapi dengan infinity pool, restoran, ruang pertemuan, cabana plus galeri.
Kelak, jika tak ada aral melintang, Relife Property pun sudah berancang-ancang untuk menggarap proyek baru berupa eco tourism resort seluas 16 hektar yang berlokasi di area Taman Wisata Alam Krandangan, Lombok Barat.
Proyek senilai Rp 300 miliar itu sendiri diketahui bakal dikerjakan lewat kolaborasi dengan investor yang berasal dari Jerman.
Relife Property menegaskan, pihaknya akan merancang eco tourism resort tersebut sebagai resor yang terintegrasi dengan Taman Wisata Alam Krandangan serta memiliki beragam fitur yang mengadopsi seni, budaya, dan natura Lombok. (BB/as/Luki)