
Namun, berbeda dengan tahun 2013 yang terwujud lewat penyebaran Healthy Digestion berjudul Happy Tummy Module kreasi Happy Tummy Council yang disebarkan kepada 20 ribu bidan di seluruh Indonesia, kali ini Nestle Indonesia merilis modul baru dengan konten yang lebih kaya.
Buktinya, di modul anyar ini, Nestle Indonesia menambahkan informasi tentang nutrisi terkait imunitas serta konsep gut brain axis. Di samping itu, ada juga pemaparan lebih rinci tentang berbagai penyakit yang berkaitan dengan saluran pencernaan, seperti kolik dan konstipasi.
Masih di modul yang sama, Nestle Indonesia juga tak lupa mencantumkan cara-cara untuk menghindari masalah-masalah kesehatan tersebut.
Kata Dr. Ray Basrowi, MKK, Vice President Head of Medical & Nutrition Nestle Indonesia, modul versi kedua ini diproyeksikan dapat melibatkan hingga 30 ribu bidan, di luar dokter maupun dokter anak.
Ditambahkan pula, Nestle Indonesia optimistis kehadiran modul Happy Tummy Council baru ini akan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya para bidan, akan pentingnya saluran cerna untuk tumbuh kembang anak yang optimal.
Perlu diketahui, Happy Tummy Council merupakan kumpulan para pakar di bidang gastro enterologi anak, tumbuh anak, nutrisi, dan psikologi yang diprakarsai oleh Nestle Nutrition Institute bersama Nestle Nutrition.
Happy Tummy Council di Indonesia menggelar berbagai kegiatan non komersial yang bertujuan untuk memfasilitasi pengembangan pengetahuan mengenai pentingnya kesehatan saluran cerna anak.
Anggotanya sendiri terdiri dari Prof. Dr. Muhammad Juffrie, dr, SpA(K), Prof. Dr. Soebijanto Marto Sudarmo, dr, SpA(K), Dr. Ahmad Suryawan, dr, SpA(K), Dr. Saptawati Bardosono, dr, MSc, dan Rini Hildayani, MSi Psychologist.
Berita-Bisnis mencatat, kehadiran Happy Tummy Council sesungguhnya berkaitan erat dengan digulirkannya konsep Creating Shared Value oleh Nestle S.A. (induk usaha Nestle Indonesia) sejak delapan tahun silam.
Melalui konsep ini, Nestle S.A. berkeinginan menumbuhkan bisnisnya secara global lewat penciptaan nilai ekonomi dan sosial secara bersamaan dengan tiga fokus utama, yakni nutrisi, air, dan rural development. Di Indonesia sendiri, konsep ini kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bentuk aktifitas maupun forum.
Sampai saat ini, dalam rangka menyasar segmen bayi dan anak, Nestle Indonesia tercatat memasarkan bubur bayi merek Cerelac, susu pertumbuhan Lactogen, susu Nan Ha (mengurangi risiko alergi), dan Nan Probiotik (diklaim mampu meningkatkan daya tahan tubuh anak dengan membantu fungsi saluran cernanya) di pasar domestik.
Dan, sepanjang tahun lalu, performa penjualan beragam produk bayi dan anak yang dilansir oleh Nestle S.A diketahui meningkat hingga 9,3 persen di emerging markets.
Bahkan di pasar Asia, pertumbuhan penjualan produk untuk gizi bayi meningkat lebih dari 10 persen selama tahun 2013. (BB/as/Christov)