(Berita-Bisnis) – Pada tahun 2013, dengan bekal dana sebanyak Rp 500 miliar, PT Express Transindo Utama Tbk. akan menambah 2 ribu unit taksi baru sekaligus meremajakan 500 unit taksi reguler.
Rencana itu tak lepas dari keinginan Express Transindo Utama -pengelola taksi Express- untuk mengoperasikan kurang lebih 10 ribu kendaraan taksi reguler pada tahun depan. Setelah itu, hingga tahun 2016, Express Transindo Utama berniat mengelola armada taksi dengan kapasitas 15 ribu unit kendaraan yang sebagian besar bakal beroperasi di kawasan Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek).
Menurut Daniel Podiman, Presiden Direktur Express Transindo Utama, dengan jumlah armada seperti itu, pihaknya optimis bakal mampu membukukan performa bisnis layanan taksi yang menjanjikan.
Ditambahkan, guna menyediakan armada taksi baru tersebut, Express Transindo Utama -melalui anak usahanya PT Ekspress Mulia Kencana- telah menjalin kesepakatan bisnis dengan Auto2000 selaku main dealer Toyota di Indonesia.
Selain menyediakan layanan taksi reguler, Express Transindo Utama yang didukung kurang lebih 6.600 unit kendaraan, juga menghadirkan lebih dari 100 unit taksi premium Tiara Express dengan kendaraan Toyota Alphard dan Mercedes Benz Viano.
Dan, mengacu kepada hasil riset Euromonitor per medio Juli lalu, anak usaha Grup Rajawali yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada awal November 2012 ini, disebut telah menguasai sekitar 30 persen pangsa pasar bisnis taksi di wilayah Jadetabek. Sedangkan market share-nya di pentas bisnis taksi di seluruh Indonesia dinyatakan berada dalam kisaran 10,2 persen.
Express Transindo Utama mengklaim segmen bisnis taksi reguler masih menjadi kontributor utama pendapatan sampai saat ini. Tahun 2011, lini bisnis tersebut memberikan sumbangan sebesar 96,9 persen dari total pendapatan Express Transindo Utama yang tercatat sebanyak Rp 338,4 miliar. Lantas, hingga April silam, andil taksi reguler sudah mencapai 91,6 persen dari total pendapatan sebesar Rp 155,5 miliar.
Sepanjang tahun ini, Express Transindo Utama berupaya mengejar pendapatan hingga Rp 700 miliar dengan perolehan laba bersih sebanyak Rp 84 miliar. (BB/as/Christov)