Dan, proyek yang bakal menelan dana investasi hingga Rp 1 triliun tersebut diperkirakan akan rampung dalam tempo dua sampai tiga tahun.
Menurut Franky Tjahyadikarta, co-founder Alila Hotels and Resorts, sebagaimana dikutip dari The Timor News, pihaknya mengucurkan dana hingga Rp 300 miliar untuk tahap pertama.
Ditambahkan, Artha Graha Peduli Square berdiri di atas lahan seluas 15 ribu meter persegi di jantung kota Dili, Timor Leste, dengan luas bangunan mencapai 56 ribu meter persegi.
Lebih dari itu, Artha Graha Peduli Square pun nantinya diprediksi bakal menjadi bangunan tertinggi di Timor Leste lantaran memiliki gedung setinggi 26 lantai.
Berdasarkan catatan Berita-Bisnis, saat ini, via PT Graha Banten Lampung Sejahtera, Artha Graha Group yang dikendalikan oleh Tomy Winata diketahui sedang berupaya merealisasikan pembangunan Jembatan Selat Sunda serta Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda.
Di sisi lain, melalui anak usahanya PT Bangungraha Sejahtera Mulia, Artha Graha Group dikabarkan sedang mengincar megaproyek tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall).
Sementara itu, lewat bendera PT Bukit Uluwatu Villa Tbk yang juga dipimpinnya, Franky Tjahyadikarta tercatat berencana mengembangkan The Cliff @ Alila Vila Uluwatu yang berlokasi di kawasan Uluwatu, Bali.
Proyek vila mewah yang terdiri dari 56 suite tersebut direncanakan bakal dijual dengan skema strata title dengan banderol harga mulai dari Rp 7,5 miliar per unit.
Sedangkan via brand Alila Hotels and Resorts, pada awal tahun depan, Franky Tjahyadikarta akan mengoperasikan resor mewah bernama Alila Jabal Akhdar yang mencakup hotel berkapasitas 78 unit kamar plus dua vila kerajaan di kawasan Jabal Akhdar, Oman. (BB/as/Luki)