Dan, produk pakaian asal Australia tersebut direncanakan bakal menyasar segmen keluarga karena lini produk BONDS diklaim cenderung family-oriented.
Menurut Lisa Tjahjadi, Direktur Utama Trisula International, pada tahap pertama, pihaknya akan menawarkan underwear dan active wear yang selama ini dikenal sebagai produk andalan BONDS di Australia.
Bersamaan dengan itu, Trisula International juga akan mengoperasikan gerai pertama BONDS pada akhir tahun ini atau pada awal tahun depan.
Adapun dalam rencana lima tahun ke depan, Trisula International berambisi mengoperasikan 60 gerai BONDS.
Trisula International menyatakan, BONDS saat ini terbilang sebagai leader di pasar Australia dan sudah dijajakan di Inggris via John Lewis Department Store.
Dari awal tahun sampai akhir medio Juni lalu, Trisula International sukses membukukan penjualan bersih sebanyak Rp 371,3 miliar atau naik 27,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Rp 249,1 miliar).
Di saat yang sama, Trisula International juga telah mengoperasikan 268 gerai yang tersebar di Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan. Kelak, sampai tutup tahun ini, total gerai yang dibuka direncanakan mencapai 280 gerai.
Trisula International dikenal luas sebagai perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan ritel beragam produk pakaian jadi dengan merek utama, antara lain, JOBB, Jack Nicklaus, UniAsia, Man Club, dan G2000. (BB/as/Christov)