Angka itu sendiri bersumber dari total produksi mainan anak-anak domestik yang mencapai 360 ribu unit -dengan rata-rata harga jual sekitar Rp 96 ribu per unit- yang dilansir oleh Asosiasi Penggiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia.
Di sisi lain, selama tahun 2012, impor mainan tercatat sudah berada di kisaran Rp 1,6 triliun yang berasal dari kehadiran kurang lebih 42 juta kilogram mainan yang datang dari berbagai penjuru. Artinya, bisnis mainan anak-anak bisa dibilang memang sangat menggiurkan.
Satu momentum yang tampaknya tidak ingin dilewatkan begitu saja oleh PT Multitrend Indo, pengelola brand Early Learning Centre (ELC) di Indonesia.
Buktinya, setelah menggelar program diskon khusus sampai 40 persen untuk 500 mainan anak-anak pada medio November 2013 hingga akhir tahun lalu, Multitrend Indo kembali merilis sekitar 100 mainan yang disebut sebagai koleksi paling baru untuk musim semi dan musim panas 2014.
Kata Lina Paulina, Brand Manager ELC, koleksi mainan anak-anak itu dapat digunakan untuk aktivitas di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
Dijelaskan pula, koleksi mainan tadi, antara lain, mencakup soccer zoomer, parasut unik, kick and bounce hingga boneka unik yang mahir mengucapkan kata ‘mama’ saat tangan kanannya dipegang.
ELC menginformasikan, harga mainan terbaru ini dibanderol mulai dari Rp 39 ribu sampai Rp 2 juta per unit.
Multitrend Indo diketahui mengibarkan bendera bisnis ELC di Indonesia sejak tahun 2005. Dan, sampai saat ini, unit bisnis Kanmo Retail Group itu telah membuka 24 gerai ELC yang tersebar di Bandung, Medan, Surabaya, Denpasar, Makassar, dan Jakarta yang merupakan area komersil dengan gerai ELC terbanyak.
Di samping mengoperasikan ELC, Multitrend Indo juga menghadirkan Mothercare, gerai yang melayani kebutuhan ibu hamil dan menyusui plus bayi dan anak. (BB/as/Luki)