Namun, berbeda dengan acara sejenis yang dilaksanakan tahun lalu, perhelatan kali ini yang mengusung tema Persembahan Warisan Kuliner dari Barat hingga Timur Nusantara menampilkan beberapa hal baru.
Yang pertama adalah Festival Jajanan Bango 2014 tercatat menghadirkan 65 jenis hidangan otentik Nusantara dan 10 penjaja kuliner (termasuk legenda kuliner yang sudah 5 tahun berturut-turut terlibat dalam event tersebut) plus menambahkan 10 stand yang menjajakan cemilan.
Hebatnya lagi, Festival Jajanan Bango 2014 berhasil menggandeng 30 penjaja kuliner yang baru pertama kali mengikuti acara ini.
Di sisi lain, Unilever Indonesia juga menyediakan Bango Saung Digital yang mengincar penikmat kuliner usia muda. Di gerai itu, Unilever Indonesia menggelar sesi sharing bersama Ernanda Saputra (fotografer Instagram dengan 450 ribu followers) yang berbagi pengetahuan tentang seluk beluk fotografi Instagram.
Kata Nuning Wahyuningsih, Senior Brand Manager Bango – Unilever Indonesia, via Festival Jajanan Bango, pihaknya berupaya secara konsisten untuk menjalankan misi sosialnya berupa pelestarian warisan kuliner Nusantara.
Ditambahkan pula, jika tak ada halangan, pada tanggal 24 Mei mendatang acara serupa bakal digelar di Fort Rotterdam Makassar serta tanggal 7 Juni 2014 di Lapangan Banteng Medan.
Patut diketahui, Unilever Indonesia merilis Festival Jajanan Bango sejak sepuluh tahun silam. Dan, dari tahun ke tahun, tema yang ditampilkan pun selalu berubah dengan penekanan utama kepada warisan kuliner Nusantara yang khusus menggunakan kecap.
Bersamaan dengan itu, untuk aktifitas above the line-nya, Unilever Indonesia telah melansir acara bertajuk Bango Cita Rasa Nusantara sejak tahun 2005.
Itu sebabnya, dibarengi dengan beragam inovasi produk plus tingginya intensitas komunikasi pemasaran yang dilakukan kemudian, penetrasi kecap merek Bango di ranah bisnis kecap di pasar domestik terhitung dominan.
Ambil contoh, tahun 2012. Ketika market size kecap secara nasional diperkirakan sudah berada di kisaran Rp 5 triliun (baik untuk segmen hotel-restoran-kafe maupun konsumen/ritel), Bango diduga kuat menguasai kurang lebih 75 persen market share bisnis kecap bersama brand ABC yang dirilis PT Heinz ABC Indonesia, pada waktu itu. (BB/as/Christov)