Dan, kampanye yang mengusung brand Sunlight itu diklaim memiliki keinginan untuk menginspirasi sekaligus mengajak seluruh lapisan masyarakat agar melakukan tindakan nyata yang berguna bagi perwujudan hari esok yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
Menurut Sancoyo Antarikso, External Relations Director & Corporate Secretary Unilever Indonesia, kampanye Project Sunlight yang digelar di Indonesia bersamaan dengan peluncuran program serupa di Inggris, Brasil, India, dan Amerika Serikat.
Ditambahkan, dengan kampanye tadi yang juga didukung kehadiran situs www.projectsunlight.com, Unilever Indonesia berharap sikap dan perilaku konsumen dapat berubah sehingga hari esok yang lebih cerah dapat terwujud.
Berdasarkan catatan Berita-Bisnis, Project Sunlight merupakan hasil kreasi antara Unilever Plc. dengan Ogilvy & Mather London dan David Amerika Latin.
Nantinya, kampanye itu akan diimplementasikan lewat kerjasama dengan Save the Children (penyediaan air minum yang bersih), UNICEF (peningkatan kebersihan), dan World Food Programme (penyediaan pangan) dengan target dapat menjangkau kurang lebih 2 juta anak-anak di seluruh dunia.
Adapun dalam penyebarannya, selain menayangkan film pendek yang bermuatan ajakan untuk menerapkan gaya hidup yang berkelanjutan, Project Sunlight juga berupaya melibatkan massa yang lebih besar lewat YouTube, Facebook, dan Twitter (hashtag #brightfuture) plus iklan di berbagai media cetak.
Unilever Indonesia menginformasikan, pemilihan brand Sunlight sendiri tak lepas dari filosofi sabun Sunlight saat dirilis pertama kali oleh Lord Leverhulme, pendiri Unilever Plc. Ketika itu, Lord Leverhulme ingin sabun Sunlight yang diproduksinya dapat membantu meningkatkan kebersihan serta mampu memelihara kesehatan para konsumen.
Di pasar domestik, Unilever Indonesia memasarkan Sunlight sebagai produk cairan pencuci piring dan peralatan rumah tangga. Kini, melalui tiga varian (Lime, Lemon, Strawberry), Sunlight cair diklaim sebagai merek cairan pencuci piring terbesar di Indonesia. (BB/as/Christov)