Untuk itu, Wismilak Inti Makmur berencana menambah mesih produksi filter baru guna melengkapi empat mesin produksi filter rokok yang sudah beroperasi saat ini.
Menurut Surjanto Yasaputra, Corporata Secretary Wismilak Inti Makmur, khusus untuk pasar Taiwan, sampel filter rokok yang dikirim telah memperoleh persetujuan dari otoritas di Taiwan.
Ditambahkan, masih dalam rangka memperbesar pasar ekspor filter rokok, Wismilak Inti Makmur juga berniat menjajaki pasar di Polandia.
Seperti diketahui, hingga kini, lini bisnis filter rokok mampu memberikan kontribusi sebesar 5 persen terhadap total pendapatan Wismilak Inti Makmur. Dengan kehadiran tujuan ekspor baru tersebut, andil filter rokok diproyeksikan bakal menyentuh angka 10 persen.
Dari medio Januari hingga akhir Maret lalu, Wismilak Inti Makmur membukukan penjualan bersih sebanyak Rp 417 miliar atau tumbuh sebesar 78,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (Rp 233 miliar).
Total penjualan bersih itu bersumber dari penjualan produk sigaret kretek mesin yang mencapai Rp 349 miliar. Setelah itu, penjualan sigaret kretek tangan memberikan andil sebanyak Rp 43 miliar. Adapun filter rokok dan OPP menyumbang senilai Rp 20 miliar.
Di saat yang sama, laba bersih yang berhasil dicetak Wismilak Inti Makmur tercatat meningkat 210 persen menjadi Rp 47 miliar.
Kelak, sampai akhir tahun nanti, Wismilak Inti Makmur berambisi meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 3,6 miliar batang. Untuk itu, Wismilak Inti Makmur mendorong penambahan produksi sigaret kretek mesin Mild.
Paralel dengan rencana itu, Wismilak Inti Makmur pun berupaya meraup penjualan bersih sebanyak Rp 1,6 triliun atau naik 40 persen ketimbang realisasi penjualan tahun 2012 yang sebesar Rp 1,1 triliun.
Jika target penjualan tersebut dapat tercapai, maka laba bersih Wismilak Inti Makmur per akhir medio Desember mendatang, diprediksi akan menjadi Rp 128 miliar.
Sampai kuartal pertama tahun ini, Wismilak Inti Makmur yang didukung empat mesin produksi rokok dan empat mesin produksi filter rokok, memiliki aset sebesar Rp 1,045 triliun. (BB/as/Luki)