By WIDYAKARYA LEARNING (lebih…)
Superblok senilai Rp 3,5 triliun itu direncanakan bakal dikembangkan di atas lahan seluas 2,7 hektar dan berlokasi di kawasan Jl. Boulevard, kawasan bisnis Panakukang, Makasar.
Menurut Ivan Setiawan Budiono, CEO Lippo Homes Lippo Karawaci, proyek world class mixed used development tersebut dirancang oleh DP Architects Singapura serta memiliki 12 in 1 integrated components.
Ditambahkan, komponen yang dimaksud, antara lain, adalah menara setinggi 51 lantai yang diklaim sebagai menara tertinggi di Indonesia bagian Timur.
Selain itu, St. Moritz Makassar juga bakal menghadirkan luxurious residential towers, hotel berkapasitas 210 unti kamar, dan pusat perbelanjaan seluas 227 ribu meter persegi.
Di sisi lain, ada juga Rumah Sakit Siloam Hospitals dengan 250 tempat tidur serta sekolah yang akan dikelola oleh Yayasan Pelita Harapan yang dapat menampung 600 pelajar.
Lippo Karawaci menyatakan, program Priority Pass -pemesanan unit- St. Moritz Makassar akan dimulai pada awal November mendatang.
Lippo Karawaci sendiri merencanakan proses pembangunan St. Moritz Makassar akan diselesaikan minimal dalam tempo 3,5 tahun.
Sebelumnya, Lippo Karawaci telah meluncurkan beberapa superblok, seperti Kemang Village (Jakarta Selatan), The St. Moritz Penthouse & Residences (Puri Indah, CBD Jakarta Barat), City of Tomorrow (Surabaya), dan Holland Village yang berlokasi di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. (BB/as/Luki)
