
(Berita-Bisnis) – Pertengahan Desember lalu, dalam acara pengundian grand prize HORI tahap II, senyum tampak mengembang di wajah Zeal Zest Lawrence. General Manager PT Multi Indocitra Tbk. itu bahkan melontarkan pernyataan optimistis: pihaknya yakin 3 juta pieces lampu hemat energi merek HORI bakal habis dibeli konsumen hingga tutup tahun 2011.
Itu pula sebabnya, pada tahun ini, Zeal Zest Lawrence berani memasang target angka penjualan HORI akan meningkat hingga 100 persen.
Jika dihitung mundur, usia HORI memang masih tergolong seumur jagung di pentas bisnis lampu di Indonesia. Persisnya kurang lebih 2 tahun. Dan, bila dibandingkan dengan Philips, penjualan HORI belumlah seberapa ketimbang merek lampu asal Belanda itu.
Tapi, jangan salah. Data dari Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM berbicara lain. Di lapangan, kata data itu, HORI bersama tujuh merek lampu lokal lainnya sudah punya prestasi yang tak bisa dianggap sepele. Pelan tapi pasti, mereka sudah mulai menggerogoti kue bisnis pemain lama.
Ketujuh merek lampu itu adalah Shinyoku yang dirilis PT Ningbo Indonesia (Jakarta), Chiyoda besutan PT Sinar Angkasa Rungkut (Surabaya), Electra buatan PT Hikari (Jakarta), Sinar dari PT Nikkatsu Electric Works (Bandung), Niko keluaran PT Niko Indonesia (Semarang), Panasonic yang diproduksi PT Panasonic Lighting Indonesia (Pasuruan), dan Luxram kreasi PT Sentra Solusi Elektrindo (Surabaya).
Nah, dari semua brand di atas, langkah HORI yang dipasarkan oleh Multi Indocitra tampak melaju lebih kencang. Mari sebentar kembali ke periode tiga bulan terakhir tahun lalu. Pada saat itu, lampu HORI terjual minimal 300 ribu pieces per bulan. Artinya, selama kurun waktu kurang lebih 90 hari, hampir sejuta unit lampu HORI laris manis di pasaran.
Kok bisa?
Diduga, program undian berhadiah yang digelar merupakan salah satu penyebabnya. Maklum, Multi Indocitra memasang mobil mewah Mercedes Benz B180 sebagai grand prize. Di samping itu, ada juga 2 emas batangan dengan berat masing-masing 100 gram. Selain itu, tersedia pula 10 sepeda motor, 20 emas batangan masing-masing 20 gram, 100 gram emas batangan masing-masing 10 gram, 200 kamera digital, dan 1000 paket produk HORI.
Coba, konsumen mana yang tidak tertarik dengan tawaran semacam itu apalagi pemenang tidak akan dibebani biaya apapun. Soalnya, pajak undian hadiah bakal ditanggung oleh Multi Indocitra. Alhasil, lebih dari 95 ribu kupon undian berhasil terkumpul ketika itu dari seluruh Indonesia.
Sementara di saat yang sama, HORI dirancang untuk masa pemakaian lebih dari 10 ribu jam plus dilengkapi garansi selama setahun untuk semua jenis kategori lampu. Singkat cerita, kelihatannya tidak ada keraguan dari pihak konsumen untuk membeli HORI, karena selain mutu produk bisa diandalkan, setiap transaksi pun mendapat ganjaran berupa peluang untuk meraih berbagai hadiah yang menarik.
Hanya itukah?
Medio Januari 1990, Multi Indocitra mulai beroperasi sebagai perusahaan yang mendistribusikan produk perawatan dan perlengkapan untuk kebutuhan bayi, ibu hamil dan menyusui serta produk perawatan kulit. Lima tahun kemudian, bekerjasama dengan Pigeon Corporation Jepang, Multi Indocitra membentuk PT Pigeon Indonesia yang memproduksi produk-produk perlengkapan bayi dengan merek Pigeon untuk dipasarkan di Indonesia maupun diekspor ke manca negara.
Masih dalam waktu yang berdekatan, Multi Indocitra juga menghadirkan PT Multielok Cosmetic yang bertugas memproduksi produk-produk toiletries untuk bayi, remaja, dan dewasa. Ketika kemudian peluang bisnis lampu hemat energi terbentang di depan mata, perusahaan yang bermarkas di Green Central City Jakarta Barat itu pun lantas mulai memasarkan lampu hemat energi dengan merek HORI. Tepatnya, sejak Februari dua tahun silam.
Dengan demikian, saat Multi Indocitra mulai menjual HORI, perusahaan yang telah hadir di lantai bursa itu tidak menemukan kesulitan yang berarti untuk membentuk jaringan pemasaran dan distribusinya di seluruh Indonesia. Ibaratnya, tinggal menaruh produk apa saja yang hendak dijual, pastilah beres. Tim pemasaran dan distribusi sudah ready.
Multi Indocitra punya kantor cabang yang berlokasi di Surabaya dan Medan serta dua pusat distribusi utama yang terletak di Jakarta maupun Surabaya. Disamping itu, Multi Indocitra juga sudah lama menggandeng 63 distributor lokal guna memperluas cakupan wilayah pemasarannya.
Dengan bekal “amunisi” di atas, Multi Indocitra lalu memasarkan HORI dengan berbagai jenis , mulai dari 5, 9, 11, 15, 18, 23, dan 65 watt dengan harga jual berkisar di antara Rp 20 ribu hingga Rp 95 ribu per item produk.
Agar pesan kehandalan HORI bisa sampai ke konsumen, Multi Indocitra juga tak lupa memanfaatkan jalur above the line semacam program televisi Laptop Si Unyil.
Menurut Anis Dwinastiti, Marketing Manager Multi Indocitra, program tersebut dipilih semata-mata karena beranjak dari pemikiran bahwa edukasi yang dilakukan sejak dini tentang cahaya, kiat pemakaian lampu agar hemat energi serta cara memilih dan menggunakan lampu yang baik adalah cara yang pas untuk meningkatkan awareness sekaligus menanamkan merek HORI di benak konsumen.
Sebuah pertimbangan yang cukup masuk akal dan tampaknya belakangan mampu mendorong peningkatan grafik penjualan HORI. Buktinya, ya itu tadi, lampu hemat energi dengan tagline Sinari Indonesia ini berhasil terjual hampir sejuta unit dalam tempo tiga bulan. Hebatnya lagi, penjualan terbesar berasal dari Indonesia bagian Timur. Area pemasaran ini tercatat menyumbang sebanyak 50 persen. Sementara peringkat kedua diisi wilayah penjualan Pulau Jawa (35 persen) dan sisanya bersumber dari kawasan pemasaran Sumatera.
Pendek kata, andil publikasi maupun promosi yang dilakukan tak bisa diabaikan dalam perjalanan keberhasilan HORI. Tak terkecuali peran garansi penggantian produk rusak dengan produk yang baru (dengan syarat, pemakaian lampu tak lebih dari satu tahun).
Namun, sulit untuk menampik kehandalan jaringan distribusi yang merata dari Sabang hingga Merauke sebagai penyebab utama meroketnya penjualan HORI. Itu sebabnya, guna menunjang pencapaian target penjualan tahun ini, Multi Indocitra bakal menggeber lagi penetrasinya di berbagai lokasi yang terhitung prospektif, seperti wilayah pemasaran Kalimantan dan Sulawesi.
Di sisi lain, berkat jaringan distribusi itu pula, ketersediaan produk HORI pun semakin lama semakin “rapat” di berbagai saluran distribusi yang ada, baik di pasar tradisional maupun di gerai modern. Tak percaya? Jika Anda pernah berkunjung ke 7 Eleven, Anda akan mudah menemukan HORI di gerai hang out populer itu. (BB/dbs/Krisna)