Makanya, tak aneh, bila para pelaku usaha di sektor ini tampak selalu giat untuk meluncurkan beragam jurus pemasaran guna menambah jumlah pemegang kartu maupun mendorong pemakaiannya.
Lantas, strategi yang diterapkan kemudian dapat terwujud dalam berbagai rupa, baik yang bersifat hard selling maupun soft selling.
Dan, khusus untuk yang disebut terakhir, bisa disimak dari Mandiri Karnaval kreasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digelar pada 29-30 Oktober 2016 di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat.
Kata Corporate Communications Head Bank Mandiri, Ahmad Reza, Mandiri Karnaval adalah kegiatan yang memadukan festival musik, bazar, dan wisata kuliner.
Dijelaskan pula, selain menghadirkan band Gigi dan Kahitna, Mandiri Karnaval juga bakal dimeriahkan dengan Kla Project, Maliq & Dessentials, Mocca, The Overtunes, dan lain sebagainya.
Plus didukung dengan aneka truk makanan yang menawarkan berbagai pilihan makanan yang menarik serta arena bermain untuk hiburan keluarga.
Bank Mandiri menginformasikan, Mandiri Karnaval tersebut diharapkan mampu menarik lebih dari 50 ribu pengunjung.
Bank Mandiri juga mengabarkan, seluruh pengunjung dipastikan bisa menikmati semua fasilitas dan pertunjukan dengan hanya menunjukkan kartu debit Mandiri, kartu kredit Mandiri, kartu prabayar e-money, atau Mandiri e-cash dengan saldo minimal Rp 100 ribu.
Maklumlah, sedari awal, seluruh transaksi pembayaran di Mandiri Karnaval dirancang hanya dengan menggunakan alat pembayaran non tunai keluaran Bank Mandiri.
Di sisi lain, desain mekanisme transaksi tadi juga erat kaitannya dengan upaya Bank Mandiri untuk menggaet nasabah baru, terutama nasabah penabung.
Dalam catatan Berita-Bisnis, hingga akhir September 2015, kartu debit Mandiri yang beredar mencapai 12,8 juta. Di saat yang sama, jumlah kartu kreditnya sebanyak 3,9 juta.
Adapun sampai akhir tahun lalu, Bank Mandiri berusaha mengerek jumlah kartu debitnya menjadi 13,2 juta dan kartu kredit sebanyak 4,2 juta. (BB/as/Christov)