
Maklum, ada begitu banyak prasyarat serta syarat tertentu yang wajib dipenuhi terlebih dahulu sebelum produk dapat dengan bebas dipasarkan di negara tujuan ekspor. Terlebih, jika produk itu tergolong sebagai produk buah-buahan.
Dalam hal ini, rekam jejak yang ditampilkan oleh PT Great Giant Food, anak usaha Gunung Sewu Group, bisa menjadi contoh menarik.
Pasalnya, setelah 15 tahun bekerjasama dengan distributor SAMA SpA untuk menghadirkan 500 kontainer buah nanas serta 50 hingga 60 kontainer fruit cocktail (papaya kuning/merah, jambu, nanas) dalam kaleng per tahun, Great Giant Food akhirnya berhasil memasarkan produk buah nanas segar besutannya di Italia, pada tahun ini.
Persisnya, pada tahap pertama di medio Juni 2017, Great Giant Food resmi mengekspor 18 kontainer buah nanas segar ke Italia, dengan nilai perdagangan diperkirakan mencapai US$ 10 ribu.
Kata Counsellor Pendosbud KBRI Roma, Charles F. Hutapea, jika tak ada halangan, volume ekspor buah nanas segar kreasi Great Giant Food ke pasar yang sama pun diproyeksikan bakal meningkat menjadi 20 kontainer, hingga akhir tahun nanti.
Di sisi lain, General Manager SAMA SpA, Giorgio Masiero, juga menambahkan, mengingat nilai pasar buah pisang segar di Italia (lima sampai enam kali lebih besar ketimbang pasar buah nanas segar), maka pihaknya telah menyiapkan rencana untuk mengimpor buah pisang segar dari Indonesia.
Berita-Bisnis mencatat, Great Giant Food mulai menanam bibit nanas di Lampung, sejak 1979. Lima tahun kemudian, seiring tingginya minat konsumen terhadap produk buah nanas dalam kaleng, Great Giant Food lantas mengoperasikan lini manufaktur ke-6.
Kini, Great Giant Food, bagian dari PT Great Giant Pineapple, memiliki tak kurang dari 23 jalur produksi.
SAMA SpA sendiri yang berbasis di Ponso, Italia, berdiri pada 1996. Dan, mengacu kepada bloomberg.com, SAMA SpA berkecimpung di bidang distribusi grosir bahan makanan dan produk terkait. (BB/as/Christov)