
Dan, resor yang akan didandani dengan beragam kekayaan serta keindahan kebudayaan Bali tersebut, diproyeksikan terdiri dari 270 kamar, 70 suites plus 70 unit residensial.
Sementara fasilitas yang dihadirkan, mulai dari all day dining restaurant, roof top lounge, lobby cafe, gym, perpustakaan, boutique retail area, ballroom seluas 500 meter persegi hingga spa eksklusif.
Kata Andreas Mattmuller, Chief Operating Officer of Movenpick Hotels & Resorts Timur Tengah dan Asia, Movenpick Resort & Spa Jimbaran merupakan salah satu dari dari tujuh hotel dan resor yang akan dibuka di Thailand, Indonesia, Malaysia, Tiongkok, dan Vietnam, dalam tempo tiga tahun mendatang.
Ditambahkan pula, sampai saat ini, pihaknya sendiri masih dalam proses negosiasi untuk 10 proyek tambahan lainnya.
Movenpick Hotels & Resorts menginformasikan, Movenpick Resort & Spa Jimbaran kelak menjadi portofolio pertama yang mengibarkan brand besutannya di Indonesia.
Movenpick Hotels & Resorts juga menegaskan, hingga kini, filosofi dan nilai merek kreasinya telah menarik minat banyak investor serta pengembang yang berada di kawasan Asia Pasifik. Alhasil, ekspansi ke kawasan Asia Pasifik, khususnya di Asia Tenggara, pun tidak terelakkan.
Dalam catatan Berita-Bisnis, Movenpick Resort & Spa Jimbaran dibangun oleh PT Hotelindo Permata Jimbaran -entitas anak tidak langsung PT Summarecon Agung Tbk via PT Summarecon Investment Property- yang berkecimpung di bisnis hotel.
Dan, pada medio April tahun lalu, Summarecon Agung dan anak usahanya diketahui berhasil meraih pinjaman sebesar Rp 2,2 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (Rp 1,6 triliun) serta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Rp 600 miliar).
Dalam kondisi tersebut, salah satu penerima fasilitas kredit investasi adalah Hotelindo Permata Jimbaran sebesar Rp 200 miliar dan US$ 20 juta yang menjaminkan Hak Tanggungan Peringkat 2 atas tanah seluas 3,54 hektar di Bali.
Sedangkan Movenpick Hotels & Resorts, yang juga dikenal luas sebagai pemilik jaringan Marche Restaurants, dimiliki oleh Holding Movenpick (66,7 persen) dan Kingdom Group sebesar 33,3 persen. (BB/as/Christov)