
Betapa tidak, pengelola jaringan gerai Starbucks di Indonesia itu, seolah tak kunjung henti memperdalam penetrasinya di ranah bisnis gerai kopi di pasar domestik, lewat pembukaan gerai baru di berbagai lokasi.
Ambil contoh, pada medio Juni lalu. Di pekan ketiga Juni 2015, Sari Coffee Indonesia resmi mengoperasikan gerai anyarnya di Big Mall Samarinda, Kalimantan Timur.
Lantas, pada pertengahan Juli 2015, gerai serupa dioperasikan di Bandarlampung, Lampung. Persisnya, di Mal Boemi Kedaton dengan luas area mencapai 235 meter persegi.
Adapun yang terbaru, tepatnya pada pekan ketiga Oktober 2015, Sari Coffee Indonesia membuka gerai Starbucks di Manada Town Square (Mantos) 3, Boulevard, Manado.
Dan, asal tahu saja, baik Starbucks Mal Boemi Kedaton maupun Starbucks Mantos 3, terhitung sebagai gerai perdana Starbucks yang beroperasi di masing-masing kota tersebut.
Kata Anthony Cottan, Direktur Sari Coffee Indonesia, gerai Starbucks Mantos 3 memiliki sentuhan lokal lantaran menampilkan desain yang terinspirasi dari Rumah Walewangko (Rumah Pewaris) yang merupakan rumah khas Minahasa.
Ditambahkan pula, salah satu dinding di gerai yang sama juga dihiasi Kolintang, alat musik tradisional Minahasa.
Ke depan, bila semuanya berjalan sesuai dengan rencana, Sari Coffee Indonesia pun telah menyiapkan rencana pembukaan gerai Starbucks di Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado.
Dalam catatan Berita-Bisnis, Sari Coffee Indonesia pernah mengungkapkan niatnya untuk mengoperasikan sekitar 35 gerai baru Starbucks di Indonesia, sepanjang tahun ini. Atau dengan kata lain, penambahan jumlah gerai tersebut setara kehadiran gerai anyar selama 2104.
Di sisi lain, pembukaan gerai-gerai tadi juga selaras dengan upaya Sari Coffee Indonesia untuk menjangkau berbagai kota baru di pasar domestik.
Per Oktober 2015, Sari Coffee Indonesia -anak usaha PT Mitra Adi Perkasa Tbk- telah mengoperasikan 224 gerai Starbucks di seluruh Indonesia. (BB/as/Christov)