(Berita-Bisnis) – Tahun 2011, total produksi pelumas sepeda motor nasional ditaksir telah berada di kisaran 200 juta liter. Sedangkan keseluruhan produksi pelumas kendaraan roda empat diperkirakan sudah bertengger pada posisi 178 juta liter. Adapun tingkat pertumbuhannya, diduga kuat terentang antara 15 hingga 20 persen setiap tahunnya.
Kondisi inilah tampaknya yang menarik minat Royal Dutch Shell PLC untuk membangun pabrik pelumas yang berlokasi di kawasan Marunda Center, Jakarta Utara.
Menurut Darwin Silalahi, Presiden Direktur dan Country Chairman Shell Indonesia (bagian dari Royal Dutch Shell PLC), pabrik tersebut bakal dibangun mulai tahun depan dan direncanakan memiliki kapasitas sebesar 120 ribu ton per tahun.
Ditambahkan, pabrik yang menggabungkan teknologi pencampuran, pengisian, dan pengemasan pelumas dengan standar internasional itu, akan memproduksi pelumas transportasi, industri, dan kelautan.
Pabrik pelumas Shell Marunda dengan sendirinya menambah daftar pabrik pengolahan pelumas milik Royal Dutch Shell PLC yang berada di kawasan Asia, seperti di Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina, Vietnam, Korea Selatan, Pakistan, dan India.
Sampai saat ini, di pasar domestik, Shell Indonesia menawarkan pelumas dengan merek Shell Helix, Shell Advance, Shell Rimula, Shell Tellus, dan Shell Omala. Produk jadi beragam merek pelumas itu diimpor dari pabrik Royal Dutch Shell PLC yang berlokasi di Singapura dan Malaysia.
Berdasarkan catatan Berita-Bisnis, pentas bisnis pelumas diperebutkan lebih dari 200 pelaku bisnis pelumas yang menghadirkan kurang lebih seribu brand. Salah satunya adalah PT Wiraswasta Gemilang Indonesia yang baru saja merilis pelumas Evalube Helios (4W series) untuk kendaraan roda empat, baik untuk mesin bensin maupun untuk mesin diesel.
Di samping itu, hadir juga PT Pertamina (Persero) yang telah mengungkapkan rencananya untuk merampungkan pengembangan unit produksi pelumasnya yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada tahun 2014.
Unit produksi pelumas Pertamina yang memiliki kapasitas produksi mencapai 400 kilo liter per tahun itu, disebut menggunakan sistim blending otomatis. Dan, guna mewujudkan niat tersebut, Pertamina telah menyiapkan dana kurang lebih Rp 700 miliar sampai Rp 800 miliar.
Pertamina yang mempunyai tiga unit pabrik pelumas (Cilacap, Surabaya, Tanjung Priok) diketahui menguasai 60 persen pangsa pasar pelumas di Indonesia. (BB/as/Christov)