
Hasilnya, private equity yang bermarkas di Singapura, itu bersedia mengakuisisi 9,71 persen saham Intan Baruprana Finance.
Menurut Fred L. Manibog, Direktur Utama Intan Baruprana Finance, pihaknya bakal memanfaatkan dana investasi dari Phillip Capital Group tersebut untuk pembiayaan alat-alat berat di sektor agribisnis, infrastruktur, dan logistik, di samping pembiayaan alat-alat berat di sektor tambang yang selama ini telah dilakukan.
Ditambahkan, akuisisi saham yang digelar Phillip Capital Group itu (via Phillip Asia Pacific Opportunity Fund Ltd.) berlangsung melalui skema penerbitan saham baru (rights issue).
Intan Baruprana Finance sendiri adalah anak usaha PT Intraco Penta Tbk yang selama ini menyalurkan pembiayaan beragam merek alat berat. Di sisi lain, Intan Baruprana Finance juga tercatat sebagai multi finance yang menopang pembiayaan berbagai merek alat berat yang didistribusikan oleh Intraco Penta.
Dan, selama semester pertama tahun ini, Intan Baruprana Finance berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2,1 triliun atau setara 95 persen dari target pembiayaan sepanjang tahun ini.
Di saat yang sama, Intan Baruprana Finance sukses menorehkan laba bersih sebanyak Rp 22,35 miliar atau telah mencapai 64 persen dari target laba bersih tahun 2013.
Adapun Phillip Capital Group tercatat sebagai lembaga keuangan yang telah beroperasi sejak tahun 1975. Kini, Phillip Capital Group -beroperasi di Singapura, Malaysia, Kamboja, Indonesia, Thailand, Hong Kong, China, Jepang, India, Srilangka, UAE, Inggris, Perancis, Turki, Australia, Amerika Serikat- memiliki total aset kelolaan lebih dari US$ 22 miliar dengan modal lebih dari US$ 1 miliar.
Berita-Bisnis mencatat, kehadiran Phillip Capital Group otomatis merubah komposisi pemegang saham Intan Baruprana Finance menjadi 79,72 persen saham milik Intraco Penta dan 10,57 persen lainnya dikuasai oleh PT Inta Trading. (BB/as/Luki)