Dan, seperti yang direncanakan, pelepasan saham 5 persen tersebut diharapkan mampu mengumpulkan dana sebesar Rp 1,218 triliun.
Kata Direktur Utama Prodia Widyahusada, Dewi Muliaty, sekitar 67 persen dari total dana yang mencapai Rp 1,218 triliun tersebut kelak dipakai untuk pengembangan jejaring gerai laboratorium klinik bertajuk Prodia di pasar domestik.
Dijelaskan pula, pengembangan yang dimaksud mencakup existing markets maupun pasar yang baru.
Bersamaan dengan itu, Prodia Widyahusada juga berharap, pertumbuhan pendapatannya bakal terus meningkat melebihi pendapatan tiga tahun terakhir yang tumbuh rata-rata 10,2 persen.
Dalam catatan Berita-Bisnis, hingga awal Desember 2016, Prodia Widyahusada mengoperasikan 251 gerai Prodia yang tersebar di 104 kota di 30 provinsi di seluruh Indonesia.
Dengan demikian, sampai saat ini, hanya tersisa 4 provinsi yang belum dilayani oleh Prodia Widyahusada, yaitu Papua, Papua Barat, Kalimatan Utara, dan Bengkulu.
Dan, selama semester pertama tahun ini, Prodia Widyahusada sukses membukukan pendapatan sebanyak Rp 649 miliar alias tumbuh 9,8 persen dari Rp 591 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Di saat yang sama, Prodia Widyahusada juga telah melayani 1,2 juta kunjungan pasien. Pada tahun lalu, Prodia mampu melayani hingga 2,38 juta pasien. (BB/as/Luki)