
(Berita-Bisnis) – Jika semuanya berjalan sesuai dengan rencana, maka sampai akhir tahun ini, PT Steel Pipe Industry of Indonesia (Spindo) berambisi meraih penjualan sebanyak Rp 4 triliun.
Di saat yang sama, Spindo juga berharap mampu meraup laba bersih hingga Rp 300 miliar atau tumbuh sebesar 141,93 persen dibandingkan dengan laba bersih tahun lalu.
Menurut Tedja Sukmana Budianto, Vice President Director Spindo, selama tahun 2012, pihaknya memperkirakan total penjualan yang bisa diraih mencapai Rp 3,1 triliun yang bersumber dari penjualan pipa baja dan turunannya ke sektor minyak dan gas.
Ditambahkan, sepanjang tahun ini pula, Spindo berupaya meningkatkan kapasitas produksinya hingga 400 ribu ton dengan wilayah pemasaran utama di pasar domestik.
Sampai saat ini, Spindo tercatat mengoperasikan 5 pabrik dengan total luas lahan kurang lebih 264 hektar. Dari kelima pabrik itu, 4 pabrik diantaranya berlokasi di Jawa Timur (Rungkut Industri dan Warugunung Surabaya serta Beji Pasuruan) dan satu pabrik terletak di Kawasan Industri Mitra Karawang, Jawa Barat.
Spindo yang bakal melantai di Bursa Efek Indonesia pada medio Februari mendatang, berniat meraup dana sebesar Rp 1,7 triliun dari penawaran umum perdana saham (initial public offering) dengan jumlah penawaran sekitar 2,9 miliar saham.
Dana tersebut direncanakan bakal digunakan, antara lain, untuk belanja modal (Rp 730 miliar), peningkatan modal kerja (Rp 765 miliar) plus pelunasan kredit modal kerja ke pihak perbankan (Rp 205 miliar).
Spindo dikenal sebagai sister company PT Saranacentral Bajatama Tbk yang juga bergerak di bisnis baja dan turunannya. Saranacentral Bajatama sendiri bernaung dalam Sarana Steel Group yang telah beroperasi sejak tahun 1970. (BB/as/Christov)