Buktinya, kampanye pemasaran yang akan dilaksanakan oleh kecap merek Bango pada tahun ini berusaha tampil beda dan bakal direalisasikan lewat dua aktifitas utama.
Yang pertama adalah Unilever Indonesia berencana menerbitkan buku berjudul Bango Warisan Kuliner dari Barat ke Timur Nusantara, hasil ekspedisi pakar kuliner Nusantara Arie Parikesit bersama timnya ke lebih dari 100 kota di 34 provinsi di Indonesia.
Selain berupaya menelusuri segala hal yang berkaitan dengan bumbu masak otentik di berbagai destinasi yang dituju, ekspedisi yang berlangsung selama medio April-Juni 2014 itu sendiri juga berusaha mencari resep otentik plus menggali sejarah dan tokoh kuliner setempat.
Adapun aktifitas yang kedua berupa ‘penyegaran’ pesta kuliner akbar tahunan bernama Festival Jajanan Bango. Kali ini, di samping melangsungkannya di Pulau Jawa, event itu juga akan dilaksanakan di luar Pulau Jawa.
Persisnya, Festival Jajanan Bango akan digelar di kota Medan untuk mewakili Indonesia bagian Barat serta di Makassar sebagai kota representatif Indonesia bagian Timur. Sementara Jakarta terpilih sebagai wakil Indonesia bagian Tengah.
Kata Nuning Wahyuningsih, Senior Brand Manager Bango – Unilever Indonesia, khusus untuk buku Bango Warisan Kuliner dari Barat ke Timur Nusantara, nantinya akan tersedia juga dalam bentuk e-book atau format digital.
Harapannya, buku tersebut dapat diakses secara mudah oleh masyarakat luas sehingga misi untuk menjadikan buku tadi sebagai salah satu referensi utama masyarakat Indonesia dalam mengenal kekayaan warisan kuliner Nusantara bisa tercapai.
Ditambahkan, dalam operasionalnya, ekspedisi Bango Warisan Kuliner dari Barat ke Timur Nusantara terbagi ke dalam tiga tim, yakni tim Odillia Winneke untuk wilayah barat, Aldio Merancia (wilayah Tengah) serta Dina ‘Dua Ransel’ untuk Indonesia bagian Timur.
Unilever Indonesia juga menginformasikan, para pencinta kuliner bisa ikut menyimak rekam jejak perjalanan tim ekspedisi itu dalam bentuk tulisan, foto, dan video via situs www.bango.co.id, twitter @warisankuliner, Facebook Fan Page Warisan Kuliner serta mobile application Wisata Kuliner.
Berita-Bisnis mencatat, jurus komunikasi pemasaran dengan muatan tema yang menonjolkan posisi Bango sebagai kecap yang cocok untuk masakan tradisional Indonesia sesungguhnya telah dimulai sejak sembilan tahun silam. Kala itu, Unilever Indonesia menayangkan program televisi bertajuk Citra Rasa Nusantara.
Belakangan, seiring menjamurnya penggunaan media sosial di Indonesia, brand Bango pun semakin sering hadir lewat berbagai tips dan ulasan kuliner Nusantara, antara lain, 1.001 resep semur.
Sementara pada tahun lalu, Unilever Indonesia tercatat mengemas Festival Jajanan Bango dengan tema Legenda Kuliner Nusantara yang menghadirkan 50 legenda kuliner dari berbagai pelosok Nusantara dan digelar di lima kota besar di Pulau Jawa.
Artinya, hingga kini, Bango berupaya konsisten mengusung tema untuk melestarikan warisan kuliner Nusantara lewat berbagai jurus komunikasi pemasaran yang digelar kemudian. (BB/as/Christov)