Bahkan, jamak ditemui saat ini, program itu juga ramai bersiliweran di dunia maya dengan berbagai gimmick yang menyertainya.
Selain hanya untuk memelihara brand awareness atau mempertahankan market share, kehadiran kampanye tersebut juga ditengarai untuk mendorong sekaligus mendongkrak penjualan.
Ambil contoh, PT Johnson & Johnson Indonesia. Medio Februari dua tahun silam, pemasar produk obat kumur (mouthwash) merek Listerine ini menggelar kampanye kesehatan mulut, menyusul hadirnya Listerine Multi Protect, yang diklaim bisa membantu mengurangi plak, menjaga kesehatan gusi, melawan kuman, membantu mencegah karang gigi, dan gigi berlubang, serta memberikan napas segar.
Lantas, pada Juni lalu, bersamaan dengan momen Ramadhan, Johnson & Johnson Indonesia merilis kampanye bertajuk #beranibersihinmulut.
Di samping mendorong penggunaan obat kumur dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen akan nafas segar selama bulan puasa, peluncuran kampanye tadi juga erat kaitannya dengan munculnya varian anyar Listerine berlabel Less Intense (Zero, Green Tea, Multi Protect Zero) yang menyasar seluruh anggota keluarga.
Dan, lebih dari itu, kampanye #beranibersihinmulut pun secara khusus diarahkan untuk menggaet kelompok Fresh Go Getter Moms alias ibu-ibu muda yang aktif yang diharapkan bisa mendorong pemakaian obat kumur di keluarganya, termasuk anak-anak berusia 6 tahun ke atas.
Adapun yang terbaru, Johnson & Johnson Indonesia resmi melansir kampanye 21 Hari Upgrade Frontliner Indonesia, yang membidik seluruh profesi frontliner di Indonesia, yang menggunakan mulut sebagai medium utama dalam pekerjaan sehari-harinya.
Kata Presiden Direktur Johnson & Johnson Indonesia, Lakish Hatalkar, via Listerine, pihaknya selalu berkomitmen untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan mulut dan gigi.
Dijelaskan pula, guna mengimplementasikan kampanye 21 Hari Upgrade Frontliner Indonesia, Johnson & Johnson Indonesia tak lupa merangkul Persatuan Dokter Gigi Indonesia serta TALKInc untuk membuat pelatihan dengan dua modul khusus.
Salah satunya adalah edukasi mengenai perawatan kesehatan mulut dan gigi yang tepat. Plus, pelatihan komunikasi untuk para frontliner yang diharapkan bisa bermanfaat bagi pengembangan diri di lingkup pekerjaannya masing-masing.
Berita-Bisnis mencatat, obat kumur Listerine -yang berada dalam lini consumer Johnson & Johnson Indonesia- hadir di pasar domestik, sejak 1973.
Dan, sampai 2015, Listerine diduga kuat masih mendominasi ranah bisnis mouthwash di Indonesia, dengan pangsa pasar mencapai 70 persen, dari total pasar yang diperkirakan senilai ratusan miliar.
Di saat yang sama, Listerine juga diketahui mampu menjadi kontributor terbesar kedua divisi konsumen Johnson & Johnson Indonesia, setelah Johnson’s Baby. (BB/as/Christov)