
(Berita-Bisnis) – Daya tarik kelengkapan fasilitas dan infrastruktur yang matang di kota mandiri BSD City tampaknya dimanfaatkan betul oleh Sinar Mas Land -holding PT Bumi Serpong Damai Tbk., pengelola BSD City- untuk menggeber beragam produk hunian baru.
Yang teranyar adalah hadirnya klaster bernuansa resort bernama Divena dan Deshna seluas 8,4 hektar yang dibangun di dalam area The Avani, BSD City.
Kawasan The Avani sendiri adalah kawasan hunian seluas 54 hektar yang dilengkapi dengan greenbelt seluas 9 hektar dan memiliki 1,5 hektar area club house yang mencakup kolam renang, jogging track di sepanjang aliran sungai, cycling path di sepanjang jalur utama kawasan bernuansa padi serta taman tematik di tiap klasternya.
Sebelumnya, di The Avani, telah hadir 6 klaster residensial dengan nuansa resort tropis, antara lain, klaster Aleeka de Vue, Nittaya, Lavanya, dan Ammarila yang dilansir pada medio Februari silam.
Menurut Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy & Services Sinar Mas Land, hunian bernuansa resort tropis memang menjadi ciri khas klaster di kawasan The Avani.
Ditambahkan, Divena bakal dikembangkan di atas lahan seluas 5,6 hektar dan terdiri dari 55 unit rumah plus 28 unit kavling tanah. Sinar Mas Land menawarkan unit hunian Divena dengan banderol harga Rp 2,28 miliar per unit. Sementara Deshna dibangun di atas lahan seluas 2,8 hektar dengan harga per unit mencapai Rp 1,54 miliar.
Hingga akhir Juni 2012, Bumi Serpong Damai berhasil membukukan marketing sales senilai Rp 2,05 triliun atau setara dengan separuh target marketing sales sepanjang tahun ini (Rp 4,2 triliun). Dari total Rp 2,05 triliun itu, penjualan yang dicetak oleh BSD City terhitung sebanyak Rp 1,58 triliun atau mencapai 77 persen dari pencapaian marketing sales Bumi Serpong Damai selama semester pertama tahun ini.
Di posisi kedua bertengger Kota Wisata Cibubur dan Taman Permata Buana yang masing-masing memberikan andil senilai Rp 123 miliar.
Kehadiran klaster baru Divena dan Deshna sejatinya tak lepas dari upaya pencapaian target Rp 4,2 triliun. (BB/as/Luki)