
Bagaimana tidak. Di samping giat menghadirkan gerai anyar di beberapa lokasi potensial, pemilik gerai yang mengusung merek Manzone dan Men’sTop ini pun tak lupa memperkenalkan teknologi visual merchandising yang disebut bakal memberikan kemudahan bagi konsumen saat memadumadankan pakaian.
Kata CEO Mega Perintis, FX Afat Adinata, melalui teknologi itu, konsumen cukup berdiri di depan visual merchandising untuk memadumadankan pakaian yang diinginkan.
Ditambahkan pula, di saat yang sama, fasilitas tadi juga mampu memberikan panduan berkaitan dengan koleksi pakaian yang dimiliki oleh gerai yang bersangkutan.
Mega Perintis mengabarkan, teknologi visual merchandising yang digunakan tergolong sebagai fasilitas anyar di pentas bisnis ritel fesyen di pasar domestik.
Dan, lebih dari itu, dengan menggunakan teknologi tersebut yang otomatis menjadi silent selling-nya, Mega Perintis pun yakin konsumen bakal semakin tertarik untuk membeli berbagai produk fesyen yang tersedia.
Dalam catatan Berita-Bisnis, pada awal medio September lalu, Mega Perintis telah mengoperasikan gerai anyar Manzone di Centre Point Plaza, Medan.
Alhasil, hingga sekarang, gerai seluas 168 meter persegi itu menjadi gerai ketiga Manzone yang dibuka di area komersil Medan, setelah Manzone Sun Plaza dan Manzone Plaza Medan Fair.
Di saat yang sama, gerai yang menawarkan seluruh merek pakaian besutan Mega Perintis ini (MOC, Men’sTop, Fake London, Batiks Plus, Ollo, Button Ink) juga terhitung sebagai gerai ke-90.
Patut diketahui pula, sejak dua tahun silam, via anak usahanya PT Mitrelindo Global, Mega Perintis pun berperan sebagai retail partner Nike. Dan, sampai sekarang, Mitrelindo Global telah mengoperasikan 9 gerai. (BB/as/Christov)