(Berita-Bisnis) – Laporan itu sunggguh menyenangkan hati. Sepanjang tahun lalu, total pendapatan yang diraih mencapai Rp 4 triliun lebih. Dan, hebatnya lagi, untung yang bisa didulang dari omset sebesar itu tercatat sebanyak Rp 60 miliar.
Baik pendapatan maupun laba, disebutkan telah melampaui batas target yang ditetapkan sebelumnya oleh PT Catur Sentosa Adiprana Tbk.
Paralel dengan kondisi itu, situasi pasar ke depan pun tampak kondusif di depan mata. Karena itu, tak berlebihan bila Catur Sentosa Adiprana segera menulis target baru pendapatan yang akan diraih pada tahun ini.
Persisnya, naik lebih dari 20 persen atau ekuivalen dengan nominal Rp 5 triliun. Bagaimana dengan laba? Sudah pasti ikut juga naik, yaitu menjadi Rp 70 miliar.
Catur Sentosa Adiprana bukanlah nama asing di bisnis bahan bangunan. Distributor dan peritel/supermarket bahan bangunan ini hadir melalui brand yang sudah populer, yakni Mitra10.
Guna mendukung ambisinya di tahun 2012, Catur Sentosa Adiprana pun berencana untuk membuka tiga gerai baru Mitra10. Salah satunya, gerai di Bogor yang secara resmi bakal dioperasikan pada akhir kuartal pertama tahun ini. Dua gerai lainnya, di Bintaro dan Cakung, menyusul dibuka pada semester kedua tahun 2012.
Menurut Idrus H. Widjajakusuma, sampai akhir 2011, pihaknya memiliki 18 gerai Mitra10 yang tersebar di beberapa wilayah, seperti di Jakarta, Depok, Surabaya, Bali, Batam, dan Medan.
Selain itu, mengelola 5 gerai SB Furniture yang khusus menjual perabotan rumah di Jakarta dan Bali, serta didukung 42 cabang distribusi bahan bangunan, dan 5 cabang distribusi produk kimia, plus 7 area distribusi barang konsumsi bekerja sama dengan 24 perusahaan pemasok utama, seperti PT BASF Coating, PT American Standard Indonesia, PT Osram Indonesia, PT Ace Oldfields, dan PT Avia Avian.
Dalam peta usaha Catur Sentosa Adiprana, garis komando gerai Mitra10 berada dalam genggaman PT Catur Mitra Sejati Sentosa. Anak usaha Catur Sentosa Adiprana ini berdiri pada tahun 1997.
Belakangan, dengan berbagai inovasi baru yang dilakukan serta perbaikan level pelayanan yang diterapkan, Mitra10 memperoleh Modern Home Builder & Retailer untuk Service Quality Award 2011 serta Hardware/Building Materials Top Brand 2011. Jujur, penghargaan itu adalah apresiasi yang kesekian kalinya yang berhasil diperoleh oleh Mitra10.
Mitra10 sejatinya bukan pionir dalam konsep supermarket bahan bangunan. Setahun sebelumnya (1996), telah dibuka Depo Bangunan di Kalimalang, yang tergolong pertama dalam hal memperkenalkan cara berbelanja bahan bangunan dengan konsep one stop shopping.
Gerai pertama Depo Bangunan itu berdiri di atas lahan kurang lebih 3 ribu meter persegi dengan luas toko sekitar 1.200 meter persegi. Oleh pemiliknya, PT Caturkarda Depo Bangunan, gerai Kalimalang dinilai sukses dan oleh sebab itu, konsepnya pun dipakai untuk membuka gerai serupa pada tahun 2000 di kawasan Alam Sutera, Serpong, Tangerang.
Jika di Kalimalang, Depo Bangunan hanya didukung dengan musholla dan tempat parkir, maka gerai di Alam Sutera dilengkapi dengan beragam fasilitas, seperti gudang, kantin, mushola, dan tempat bermain anak.
Di kemudian hari, fasilitas Depo Bangunan Alam Sutera bertambah dengan hadirnya ruang workshop, asrama karyawan, dan fasilitas olah raga, seperti lapangan tenis, bilyar, dan ruang fitness. Tahun 2006, Depo Bangunan Alam Sutera semakin tampil menarik dengan penambahan Kitchen Center yang menyediakan kitchen set, kitchen ware, dan kitchen appliances.
Sekedar informasi saja, gerai Depo Bangunan Alam Sutera berdiri di atas lahan seluas 24 ribu meter persegi. Adapun luas tokonya mencapai 6.500 meter persegi dengan daya tampung parkir lebih dari 400 mobil. Belakangan, Caturkarda Depo Bangunan memilih Depo Bangunan Alam Sutera sebagai kantor pusatnya.
Sampai pada akhir tahun 2010, kiprah Depo Bangunan baru sebatas di Pulau Jawa. Namun, pada Maret 2011 lalu, untuk pertama kalinya, Depo Bangunan menginjakkan kakinya di luar Pulau Jawa dengan pembukaan gerai Depo Bangunan di Denpasar, Bali. Kelak, langkah serupa bakal dilakukan di wilayah lain.
Memang, dalam hal jumlah gerai, Mitra10 bukanlah tandingan buat Depo Bangunan. Soalnya, hingga sekarang, Depo Bangunan baru memiliki 6 gerai yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Malang, Bandung, dan Bali. Akan tetapi, bila dilihat dari sisi total item produk yang ditawarkan, Depo Bangunan tidak perlu merasa minder.
Depo Bangunan menyediakan produk lebih dari 80 ribu item, baik lokal maupun impor, yang bergabung dalam beberapa kategori, semacam handtools, powertools, fasteners, builders hardware, paint & sundries, electrical, plumbing, dan lain sebagainya.
Pebisnis lain yang juga berkecimpung sebagai peritel/supermarket bahan bangunan adalah BJ Hypermart Bangunan, yang bermula dari sebuah toko bahan bangunan dengan nama Bangunan Jaya yang sudah buka sejak tahun 1983 di Pinangsia, Jakarta.
Seiring dengan perjalanan bisnisnya, PT Hypermart Bahan Bangunan -pemilik BJ Hypermart Bangunan- kemudian melansir BJ-Home, gerai khusus yang menyediakan kebutuhan terhadap furniture kelas dunia, baik dari Asia, Italia, Spanyol maupun Amerika Serikat.
Di BJ-Home, konsumen bisa memilih furniture dengan beragam model classic hingga modern, baik untuk keperluan living room, bed room, atau pun accesories room.
Kini, Hypermart Bahan Bangunan memiliki dan mengelola BJ Supermarket Bangunan Percetakan Negara, Rawasari, Jakarta plus BJ Hypermart Bangunan BSD Serpong, BJ Supermarket Bangunan Yogyakarta, dan BJ Hypermart Bangunan Bandung. Sedangkan BJ-Home, hanya dibuka di BSD Serpong dan Bandung.
Pentas bisnis distributor dan peritel/supermarket bahan bangunan juga diramaikan dengan pebisnis semacam PT Dunia Bangunan yang mengoperasikan dua gerai Dunia Bangunan di Daan Mogot, Batu Ceper, Tangerang, dan BSD Junction. Khusus untuk gerai BSD Junction, Dunia Bangunan memposisikan dirinya sebagai pasar keramik.
Di luar itu, masih ada nama-nama seperti Sinar Abadi Home Center (Bogor), Abadi (Sorong), Mitra Nusantara (Makassar), Global Bangunan (Pekanbaru), Tirta Baru (Depok), Depo Bagoes Bangunan (Bali), Bazar Bangunan (Bekasi), Indo Super Grosir (Cianjur), Bangun Indah Graha (Malang), Depo Jaya Bangunan (Lombok), dan Central Bangunan yang memiliki dua toko besar di Kalimantan Timur.
Namun, posisi Mitra10 sebagai penguasa bisnis supermarket bahan bangunan atau peritel bahan bangunan terbesar di Indonesia agaknya belum tergoyahkan sampai saat ini. (BB/dbs/Christov)