
Kalau pun masih kurang puas, jangan kecewa. Pada saat yang sama, PT Unilever Indonesia Tbk -produsen es krim Paddle Pop- juga menghadirkan film animasi dengan judul yang sama di layar lebar.
Menurut Nipa Shah, Senior Brand Manager Paddle Pop Unilever Indonesia, film animasi itu adalah wujud komitmen pihaknya untuk menghibur anak Indonesia.
Ditambahkan, film Paddle Pop DINOTERRA menyuguhkan cerita petualangan singa Paddle Pop dan kawan-kawannya yang berusaha menyelamatkan kembali kerajaan mereka dari serangan Shadow Master.
Untuk itu, singa Paddle Pop harus menjelajah waktu ke masa pra-sejarah demi mengumpulkan tiga kristal (Kristal Raungan, Kristal Terbang, Kristal Serang) dinosaurus yang sangat kuat.
Unilever Indonesia mengatakan, melalui cerita imajinatif tersebut, pihaknya ingin menyampaikan pesan tentang keberanian, semangat pantang menyerah plus kuatnya tali persahabatan di antara singa Paddle Pop dan kawan-kawannya yang diharapkan bisa menginspirasi banyak orang, khususnya anak-anak yang menjadi target market Paddle Pop.
Lebih dari itu, dengan kampanye digital via akun Facebook Paddle Pop, Univer Indonesia juga berupaya mendorong partisipasi konsumen agar mengunduh foto mereka dengan lima es krim Paddle Pop dan DVD Paddle Pop Dinoterra ke Facebook Petualangan Paddle Pop.
Seandainya beruntung, konsumen yang terpilih akan mendapatkan Movie Premiere at Home, program eksklusif yang memungkinkan tersedianya set mini bioskop (bahkan free flow es krim dan snack) di rumah pemenang.
Perlu diketahui, film animasi Paddle Pop DINOTERRA adalah film kelima besutan Paddle Pop, sampai saat ini. Adapun pada tahun lalu, Unilever Indonesia tercatat melansir film bertajuk Paddle Pop Begins. Sedangkan pada tahun 2011, film yang dirilis adalah Paddle Pop Elemagika. Semua film itu tentu saja memiliki dampak yang signifikan terhadap upaya peningkatan penjualan produk es krim Paddle Pop.
Hingga saat ini, di ladang bisnis es krim di Indonesia, Unilever Indonesia tercatat menjajakan beberapa brand es krim, yaitu Paddle Pop, Wall’s, Magnum, Cornetto, Conello serta Buavita.
Dan, keenam merek tadi bersaing dengan Baskin-Robbins besutan PT Trans Ice (anak usaha CT Corp.), Haagen-Dazs (PT Rahayu Arumdhani International, unit usaha MRA Group) plus Diamond yang dilansir oleh PT Diamond Cold Storage Indonesia.
Berita-Bisnis mencatat, nilai pasar es krim di pasar domestik diperkirakan telah mencapai Rp 4,1 triliun sepanjang tahun lalu, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 9 persen per tahun.
Dalam kondisi itu, Unilever Indonesia diketahui masih berada di posisi puncak bisnis es krim dengan penguasaan pangsa pasar lebih dari 60 persen. (BB/as/Luki)