Persisnya, produk anyar itu adalah Veet -merek penghilang bulu- yang telah dilengkapi dengan formula terbaru berupa hydro restore complex plus teknologi Keraderm.
Kata Ratanjit Das, Presiden Direktur Reckitt Benckiser Indonesia, Veet merupakan krim yang sangat cocok untuk pasar Indonesia. Terlebih sudah mampu memberikan efek lembab yang diinginkan.
Itu pula sebabnya, Veet ini aman untuk penggunaan di area bawah lengan (ketiak), kaki, lengan dan daerah sekitar organ intim (bikini line).
Reckitt Benckiser Indonesia mengatakan, formula hydro restore complex berperan sebagai pengatur kadar kelembaban kulit. Sedangkan teknologi Keraderm fokus kepada bulu akar sehingga menjadikan kulit terasa lembut lebih lama.
Bahkan, oleh Reckitt Benckiser Indonesia, teknologi Keraderm diklaim mampu bekerja efektif pada bulu yang pendek sekalipun.
Lebih dari itu, Veet dengan formula hydro restore complex disebut telah memperoleh akreditasi dari British Skin Foundation sehingga aman untuk digunakan konsumen.
Patut diketahui, produk baru Veet ini memiliki tiga varian, yakni kulit normal (diperkaya Lotus Milk dan Jasmine), kulit sensitif (diperkaya Aloe Vera dan vitamin E) serta kulit kering yang diperkaya dengan Shea Butter dan Lily.
Adapun harga jualnya mulai dari Rp 10.700 hingga Rp 21.400 dengan dua ukuran kemasan (25 gram dan 60 gram).
Dalam catatan Berita-Bisnis, Reckit Benckiser Indonesia hingga saat ini melansir kurang lebih 19 merek di arena bisnis produk kesehatan, kebersihan maupun rumah tangga. Keseluruhan merek tersebut, antara lain, Norufen, Strepsils Gaviscon, Mucinex, Scholl, Lysol, Dettol, Clearasil, Veet, Harpic, Bang, Mortein, Finish, Vanish, Woolite, Calgon, Airwick, dan French.
Sementara di ranah bisnis kondom, Reckit Benckiser Indonesia tercatat memasarkan Durex serta baru saja menggelar kampanye Durex #TURNOFFtoTURNON untuk memacu penjualan kondom besutannya itu. (BB/as/Luki)