Dan, bila dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun sebelumnya (Rp 495,3 miliar), pencapaian itu meningkat kurang lebih 12 persen.
Sedangkan segmen penjualan ritel, disebut memberikan andil sebesar 22 persen atau sama dengan Rp 122,5 miliar. Angka perolehan ini sendiri terhitung naik 16 persen jika dibandingkan dengan realisasi penjualan ritel per akhir September 2013.
Kata Marcus Brotoatmodjo, Corporate Secretary Trisula International, nilai ekspor yang dimaksud berkisar Rp 430,8 miliar atau setara 78 persen dari total penjualan per akhir September 2014.
Ditambahkan pula, hingga akhir tahun nanti, Trisula International optimistis total penjualannya akan mencapai Rp 750 miliar alias sekitar 94 persen dari rencana awal.
Asal tahu saja, bila harapan itu bisa direalisasikan, maka otomatis total penjualan Trisula International sepanjang tahun ini, sejatinya meningkat 12 persen tinimbang realiasi total penjualan tahun lalu.
Adapun untuk tahun depan, Trisula International berupaya untuk mengumpulkan nilai penjualan sampai Rp 800 miliar.
Untuk itu, perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan ritel beragam produk pakaian jadi ini, berniat menggelar berbagai jurus.
Yang pertama adalah peningkatan pasar internasional. Lantas, aktif menggeber promosi serta yang ketiga melakukan inovasi penjualan via online shopping.
Selain itu, Trisula International juga berencana menghasilkan produk inovasi baru dengan dukungan teknologi seam selling.
Dalam catatan Berita-Bisnis, Trisula International sebelumnya pernah mengungkapkan ambisinya untuk membuka 55 gerai baru -baik toko maupun counter– hingga tahun depan.
Bila niat itu bisa terwujud, Trisula International dengan sendirinya bakal memiliki sekitar 350 gerai per akhir tahun 2015. (BB/as/Christov)