
Pasalnya, saat resmi di-launching pekan lalu, total 240 unit menara apartemen Holland Village diklaim habis terjual dalam tempo tiga jam.
Artinya, rata-rata setiap 45 detik terjadi transaksi pembelian satu unit apartemen yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp 1,5 miliar sampai Rp 4,5 miliar.
Menurut Ivan Setiawan Budiono, CEO Lippo Homes, divisi usaha mixed used superblock development Lippo Karawaci, prestasi penjualan tersebut merupakan bukti bahwa Holland Village mampu menjawab kebutuhan masyarakat Jakarta yang menginginkan hadirnya sebuah kawasan terpadu yang sesuai dengan gaya hidup modern dan memiliki standar kualitas internasional di kawasan Cempaka Putih.
Ditambahkan, kondisi di atas, juga menjadi cermin bahwa Holland Village mendapatkan persepsi yang baik dari konsumen sebagai sarana baru investasi yang prospektif di wilayah Jakarta Pusat.
Lippo Karawaci mengembangkan Holland Village di atas lahan seluas 7 hektar serta disebut sebagai proyek pengembangan kawasan terpadu yang terbesar di kawasan Cempaka Putih, sampai saat ini.
Superblok Holland Village sendiri nantinya bakal mencakup menara apartemen, gedung perkantoran grade A, hotel, pusat perbelanjaan, rumah sakit, sekolah, grand ballromm, green lush garden, dan helipad for travel in style.
Sebelumnya, Lippo Karawaci tercatat sudah mengembangkan kawasan terpadu Kemang Village (Jakarta Selatan) dan The St. Moritz Penthouses & Residences yang terletak di Puri Indah, CBD Jakarta Barat. (BB/as/Christov)