
Dan, asal tahu saja, hotel bintang 4 yang menelan dana investasi sebesar Rp 150 miliar ini berada di bilangan Jalan HR Rasuna Said, CBD Bintaro, Sektor 7, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan.
Lebih dari itu, kata Chief Executive Officer Sumampau Hotels and Resort, Aswin Sumampau, hotel anyar yang menggabungkan kamar hotel dan serviced apartment ini, memiliki fitur unik berupa taman burung untuk menarik minat tamu maupun pengunjung.
Ditambahkan pula, selain diramaikan dengan kehadiran Starling Eatery yang berada di lantai dasar serta Nest Sky Lounge yang terletak di atas gedung Aviary Bintaro Hotel setinggi 12 lantai tersebut, hotel yang sama juga dilengkapi dengan beragam fasilitas.
Salah satunya adalah kolam renang untuk dewasa dan anak-anak. Di sisi lain, ada juga in-room spa, gym & fitness yang modern, serta 9 ruang serbaguna.
Sumampau Hotels and Resort menginformasikan, Aviary Bintaro Hotel mencakup 125 kamar yang terdiri dari 96 kamar hotel dan 29 unit serviced apartment.
Sementara serviced apartment-nya sendiri terbagi atas 14 unit tipe 1 bedroom, 6 unit tipe 2 bedroom standard, 8 unit tipe 2 bedroom suite, dan 1 unit tipe 3 bedroom suite.
Dengan keunikannya, Sumampau Hotels and Resort pun optimistis tingkat okupansi Aviary Hotel Bintaro bakal mampu mencapai lebih dari 70 persen dalam kurun waktu satu tahun pertama.
Patut diketahui, hingga saat ini, Aviary Hotel Bintaro merupakan hotel perdana yang dikembangkan dan dikelola oleh Sumampau Hotels and Resort di area komersil Jabodetabek.
Kelak, dengan mengimplementasikan konsep serupa, Sumampau Hotels and Resort berniat mengoperasikan hotel sejenis di berbagai lokasi.
Dalam catatan Berita-Bisnis, Sumampau Hotels and Resort diduga kuat berafiliasi dengan Taman Safari Indonesia Group yang sebelumnya telah menghadirkan 4 hotel, yakni Baobab Safari Resort & Convention di Taman Safari Prigen, Pasuruan (Jawa Timur), Hotel Safari Garden Bogor, Taman Safari Lodge Bogor, dan Mara River Safari Lodge Bali.
Di samping itu, Sumampau Hotels and Resort juga ditengarai memiliki hubungan erat dengan PT Banten Global Ecotourism yang akan mengembangkan Pulau Peucang, Ujung Kulon, Banten, sebagai sarana wisata alam dengan dana investasi sebesar Rp 500 miliar.
Asal tahu saja, Banten Global Ecotourism adalah perusahaan bentukan PT Banten Global Development dan PT Suaka Pusaka Kulon, anak usaha Taman Safari Indonesia Group.
Sumampau Hotels and Resort pun diduga kuat memiliki relasi dengan PT Sumampau Bangka Lestari yang berperan sebagai perusahaan pelaksana pembangunan Pasir Padi Bay, Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Dalam rencananya, mega proyek Pasir Padi Bay seluas 30 hektar yang telah menggelar seremoni ground breaking pada awal Mei 2015 lalu, diproyeksikan menjadi sebuah tempat rekreasi terpadu yang mencakup waterpark, area outbond, eco park, plaza, mal, hotel, serta kebun binatang. (BB/as/Christov)