
Dan, dalam kondisi tersebut, resto fine-dining terbilang sebagai gerai yang paling banyak menerima pengunjung, menyusul kemudian gerai yang menyajikan makanan bercita rasa China, Italia, Prancis, dan Jepang.
Adapun dari sisi lokasi, Kemang dan kawasan SCBD menjadi dua pusat restoran tersibuk selama tahun lalu. Sementara itu, Kuningan, Thamrin, Kebon Jeruk, Kelapa Gading, dan Pantai Indah Kapuk, berada di posisi berikutnya.
Hebatnya lagi, kata Steven Kim, Co-founder Qraved.com, kunjungan ke restoran sebanyak 380 juta kali itu tercatat menghabiskan dana hampir Rp 17 triliun.
Perlu diketahui, pemaparan di atas beranjak dari hasil penelitian bertajuk Jakarta Dining Index yang digelar oleh Qraved.com, situs pencarian dan reservasi restoran di Jakarta besutan PT Eatiki.
Masih dalam survei yang sama, terungkap juga bahwa restoran kelas menengah menjadi pilihan utama bagi konsumen (50 persen). Sedangkan restoran kelas atas hanya mengambil porsi sebesar 18 persen. Di sisi lain, 32 persen tamu mengunjungi restoran kelas bawah.
Oleh Qraved.com, tingginya tingkat kunjungan tadi dinilai tidak terbatas hanya untuk aktivitas bersantap saja. Pasalnya, 48 persen responden yang disurvei mengaku memanfaatkan kunjungan ke restoran sebagai wahana untuk bersosialisasi. Hal mana tercermin dari jumlah pengunjung yang kerap datang berempat bersama rekan bisnisnya, teman maupun keluarga.
Di sisi lain, Qraved.com juga memberi catatan bahwa situasi di atas erat pula kaitannya dengan pertumbuhan restoran kelas menengah dan atas di Jakarta yang mencapai 250 persen dalam tempo lima tahun terakhir.
Berita-Bisnis mencatat, fenomena di atas sesungguhnya sudah coba dimanfaatkan oleh Eatiki sejak melansir Qraved.com pada medio September 2013. Maklumlah, di tengah total kunjungan yang sebanyak 380 juta kali selama tahun lalu, Eatiki menengarai bukan hal mudah bagi konsumen untuk mencari tempat makan yang diinginkan.
Itu pula sebabnya, Eatiki melengkapi Qraved.com dengan fitur reservasi restoran yang diklaim sebagai pembeda dari layanan sejenis yang sudah tayang lebih dulu.
Lebih dari itu, Qraved.com juga didukung fitur Qrave it yang memberi rangking pada foto makanan. Selain untuk mengekspresikan kepuasan konsumen terhadap makanan yang disantap, fitur ini juga diproyeksikan menjadi ‘jembatan emas’ bagi pemilik dan pengelola restoran lantaran setiap menu yang dipajang di Qraved.com dan kemudian mendapatkan ‘qraves’ yang banyak otomatis bakal masuk ke dalam top menu Qraved.com. Ujung-ujungnya, restoran tadi diharapkan bakal ramai dikunjungi.
Selebihnya, Qraved.com menawarkan potongan harga sampai 40 persen bagi konsumen yang ingin melakukan reservasi di luar jam sibuk dengan harapan jumlah tamu restoran tersebut dapat terdongkrak.
Singkat cerita, Qraved.com yang mengusung tagline Jakarta’s Smart, Social Dining Directory adalah layanan yang menggabungkan direktori pencarian tempat makan dengan sentuhan jejaring sosial berupa berbagi foto, tempat makan favorit hingga review.
Qraved.com didirikan oleh Adrian Li, Steven Kim, dan Sean Liao yang merupakan mantan petinggi Rocket Internet. Hingga kini, Qraved.com sudah merangkul lebih dari 2 ribu restoran yang terletak di Jakarta. Kelak, layanan serupa direncanakan hadir di Surabaya dan Bali. (BB/as/Luki)