
Walau begitu, dalam kenyataannya, tak ada garansi mutlak bahwa sebuah produk maupun jasa yang dilansir kemudian akan menuai keberhasilan. Apalagi bila ranah bisnis yang dirambah sudah diramaikan terlebih dahulu oleh produk serupa.
Situasi semacam ini sepertinya dialami oleh tiga produk mortar yang diluncurkan PT Holcim Indonesia Tbk pada Januari lalu.
Pasalnya, hingga saat ini, ketiga produk tadi (Holcim Pasangan, Holcim Plesteran, Holcim Acian) yang baru ditawarkan di area komersil Jabodetabek dan Bandung, sepertinya belum bisa memperlihatkan kinerja yang menggembirakan.
Untuk itulah, bila tak ada halangan, Holcim Indonesia berniat memperluas penyebaran produk mortarnya ke wilayah pemasaran Jawa Timur, dalam waktu dekat.
Kata Juhans Suryantan, Vice President of Sales Holcim Indonesia, baik Holcim Pasangan, Holcim Plesteran maupun Holcim Acian yang masing-masing memiliki manfaat berbeda, merupakan wujud komitmen pihaknya untuk memberikan nilai tambah bagi para pelanggan.
Ditambahkan pula, Holcim Pasangan yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi celah yang lebih tipis serta lebih rata plus cocok digunakan untuk bata ringan, dijual dengan banderol harga Rp 85 ribu hingga Rp 95 ribu per 25 kilogram.
Adapun Holcim Plesteran senilai Rp 65 ribu sampai Rp 70 ribu per 40 kilogram, berguna untuk mengurangi retak halus di dinding dan pas untuk dipakai pada aplikasi bata ringan atau bata merah.
Sementara Holcim Acian yang dapat diaplikasikan pada permukaan dinding plesteran dan dinding beton, ditawarkan seharga Rp 95 ribu hingga Rp 100 ribu per 25 kilogram.
Holcim Indonesia mengklaim, selain mudah dipakai, durasi kering ketiga produk mortar tadi terhitung cepat.
Holcim Indonesia juga menginformasikan, hingga kini, pihaknya memproduksi Holcim Pasangan, Holcim Plesteran, dan Holcim Acian di pabrik yang berlokasi di Cilegon, Banten, yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 50 ribu kantong per bulan. Di saat yang sama, utilisasi produksinya sendiri sekitar 10 persen.
Dalam catatan Berita-Bisnis, sampai saat ini, kontribusi mortar terhadap total penjualan Holcim Indonesia berkisar di bawah 0,1 persen. (BB/as/Luki)