
(Berita-Bisnis) – Tingginya pertumbuhan rokok jenis mild yang rata-rata sebesar 20 persen setiap tahun -lebih besar ketimbang pertumbuhan industri rokok itu sendiri yang hanya 6 persen- menjadi alasan bagi PT Gelora Djaja untuk memperkenalkan produk barunya berlabel Diplomat Mild.
Produk rokok jenis mild itu mengincar perokok muda dengan rentang usia antara 20 hingga 30 tahun dengan karakter konsumen yang smart and original-confidence, leadership, artistic and imaginative. Diplomat Mild sendiri dibanderol dengan harga Rp 7 ribu per kemasan yang berisi 16 batang.
Menurut Doni Arya, Product Group Manager Gelora Djaja, produsen rokok Wismilak, pihaknya menggunakan mesin baru senilai Rp 5 miliar untuk memproduksi Diplomat Mild. Mesin baru itu disebutkan memiliki kapasitas produksi hingga 10 ribu karton per minggu.
Ditambahkan, untuk tahap awal perkenalan Diplomat Mild, Gelora Djaja akan berkonsentrasi di beberapa wilayah yang selama ini menjadi andalan penjualan rokok Wismilak, seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan.
Sepanjang tahun 2011, penjualan rokok mild tumbuh sebesar 22 persen menjadi 100 miliar batang dari total volume penjualan rokok di Indonesia yang mencapai 294 miliar batang. Dan, hingga akhir Desember 2011, pangsa pasar rokok mild telah meningkat menjadi 35,2 persen.
Di ranah bisnis rokok mild sendiri, persaingan para produsen tampak sengit. Misalnya, PT Djarum. Pemilik pangsa pasar rokok terbesar ketiga di Indonesia ini menawarkan Djarum MLD. Sedangkan, PT Bentoel Internasional Investama Tbk. menghadirkan New Dunhill Mild.
PT HM Sampoerna Tbk. sendiri tercatat masih menguasai segmen rokok mild. Pemimpin bisnis rokok di Indonesia ini sudah lebih dulu menawarkan A Mild (premium) dan U Mild di segmen menengah. (BB/as/Luki)