
Angka tersebut setara dengan pertumbuhan 19 persen jika dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu.
Menurut Asep Kusno, Corporate Secretary KMI Wire and Cable, penjualan kabel tembaga senilai Rp 970 miliar itu, ekuivalen dengan andil sebesar 71 persen.
Bersamaan dengan itu, kabel listrik aluminium besutan KMI Wire and Cable juga terbilang laris manis diborong. Buktinya, dari medio Januari hingga Juni ini, penjualan kabel listrik aluminium tercatat sebanyak Rp 385 miliar alias mampu memberikan kontribusi 28 persen terhadap total penjualan.
Adapun sisanya (Rp 13 miliar) diketahui bersumber dari penjualan produk lainnya dengan persentase sebesar 13 persen.
Hingga kini, berdasarkan bahan baku, KMI Wire and Cable memproduksi dua jenis kabel, yaitu kabel tembaga (64 persen) dan kabel listrik alumunium (36 persen). Sedangkan jika ditilik dari fungsinya, KMI Wire and Cable merilis tiga jenis kabel, yakni kabel listrik tegangan rendah, kabel listrik tegangan menengah, dan kabel telepon.
KMI Wire and Cable menyatakan, hingga medio Juni ini, sektor swasta -pabrik industri, tambang minyak, perusahaan properti, infrastruktur- masih merupakan pasar terbesar dengan nilai penjualan mencapai Rp 966 miliar.
Sementara itu, dari sisi segmen, Perusahaan Listrik Negara menyerap sekitar 25 persen dari total penjualan KMI Wire and Cable.
Selama semester pertama tahun ini, dari pabriknya yang berdiri di atas lahan seluas 10 hektar di kawasan Cakung, Jakarta Timur, KMI Wire and Cable memproduksi kabel sebanyak 14.400 ton. (BB/as/Luki)