
Pembangunan proyek yang berdiri di atas lahan seluas 216 ribu meter persegi dan bernilai sekitar Rp 2,2 triliun tersebut diperkirakan memakan waktu selama tiga tahun.
Menurut James Riady, Chairman Lippo Group, superblok baru tersebut bakal diberi nama Embarcadero Suites dan terdiri dari pusat perbelanjaan, hotel berbintang, rumah sakit, dan empat menara apartemen.
Khusus untuk pusat perbelanjaan, Lippo Karawaci -lini bisnis properti Lippo Group- akan menghadirkan bangunan seluas kurang lebih 120 ribu meter persegi dengan dana investasi internal mencapai Rp 1,2 triliun.
Dengan kehadiran Embarcadero, Lippo Karawaci nantinya memiliki lima superblok antara lain Kemang Village di Jakarta Selatan (15 hektar), The St. Moritz Penthouse & Residences di Jakarta Barat (11,4 hektar), dan superblok Holland Village seluas 7 hektar yang berlokasi di Cempaka Putih.
Sebelumnya, di Surabaya, Lippo Karawaci telah mengembangkan kawasan terpadu City of Tomorrow seluas 2,6 hektar. Dan, bagi Lippo Karawaci, sebagaimana dicantumkan di lamannya, City of Tomorrow disebut sebagai The Company’s First Large Scale Integrated Development.
Pada kuartal pertama tahun ini, pendapatan Lippo Karawaci tercatat meningkat 26 persen menjadi Rp 1,4 triliun dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (Rp 1,1 triliun).
Pencapaian tersebut tak lepas dari kontribusi divisi usaha Large Scale Integrated Developments yang naik sebesar 17 persen menjadi Rp 237 miliar, terutama dengan meningkatnya pengakuan pendapatan dari superblok Kemang Village maupun The St. Moritz Penthouse & Residences.
Adapun laba bersih yang berhasil dikumpulkan pada saat yang sama terhitung sebanyak Rp 252 miliar atau meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Rp 205 miliar). (BB/as/Christov)