Desain pembangunan kawasan terpadu anyar tersebut diklaim merupakan kelanjutan dari kesuksesan pembangunan dua kawasan terpadu yang telah dikembangkan sebelumnya di Kemang Village yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan dan The St. Moritz Penthouse & Residences yang berada di Puri Indah, CBD Jakarta Barat.
Menurut Ivan Setiawan Budiono, CEO Lippo Homes, divisi usaha mixed used superblock development Lippo Karawaci, kawasan terpadu Holland Village mengusung konsep Urban Central Living.
Ditambahkan, Holland Village yang dirancang oleh DP Architects Singapura tersebut memiliki 9 in 1 integrated concept yang mencakup Luxurious Apartment Residence, Office Tower, Hotel, dan Shopping Mall, Dining & Entertainment Area.
Selain itu, di Holland Village juga bakal hadir World Class Healthcare provider by Siloam Hospitals, School by Pelita Harapan Foundation, Green Lush Garden, Grand Ballroom, dan Helipad for Travel in Style.
Lippo Karawaci berencana mengembangkan Holland Village seluas 7 hektar dalam dua tahapan pembangunan. Dan, sampai saat ini, Holland Village disebut merupakan proyek pengembangan kawasan terpadu yang terbesar di kawasan Cempaka Putih.
Sepanjang tahun ini, Lippo Karawaci berupaya meraih pendapatan senilai Rp 9,3 triliun atau meningkat 45 persen dibandingkan pencapaian 2012 yang diperkirakan sebanyak Rp 6,1 triliun. Di saat yang sama, proyeksi laba diharapkan meningkat 81 persen menjadi Rp 1,9 triliun dari perkiraan 2012 yang sebesar Rp 1,1 triliun.
Lippo Karawaci yang merupakan perusahaan properti terbesar di Indonesia -berdasarkan jumlah asset dan pendapatan- mempunyai divisi usaha yang terdiri dari Urban Development, Large Scale Integrated Development/mixed used superblock development, Retail Malls, Healthcare, Hospitality & Infrastructure, dan Property & Portfolio Management.
Hingga saat ini, kapitalisasi pasar Lippo Karawaci di Bursa Efek Indonesia tercatat sebesar Rp 24,5 triliun. (BB/as/Christov)