Sistem yang dikembangkan oleh Amadeus itu otomatis menggantikan sistem reservasi lama (Automatic Reservation Garuda Indonesia) yang telah digunakan sejak tahun 1987.
Untuk itu, dari jam 21.00 wib tanggal 29 Juni hingga jam 11.00 wib tanggal 30 Juni 2013, sistem reservasi Garuda Indonesia (website www.garuda-indonesia.com dan call center) tidak dapat diakses, berkaitan dengan proses cut-over dari sistem lama ke The Altéa Passenger Services System.
Menurut Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda Indonesia, implementasi The Altéa Passenger Services System sejatinya merupakan bagian dari program transformasi dan ekpansi Garuda Indonesia via Quantum Leap 2011-2015.
Selain itu, sistem reservasi baru itu dipastikan bakal mampu meningkatkan layanan kepada para pelanggan sekaligus sebagai persiapan Garuda Indonesia untuk bergabung dengan aliansi penerbangan global SkyTeam.
Garuda Indonesia menjelaskan, The Altéa Passenger Services System dimanfaatkan mulai dari pelayanan kepada penumpang (tahapan penjualan, ticketing, check-in di bandara), pengaturan jadwal penerbangan, inventory, alokasi seat di pesawat, pengelolaan fare & pricing, bagasi penumpang, sampai codeshare dan interline plus beragam layanan lainnya.
The Altéa Passenger Services System sendiri diketahui telah digunakan maskapai penerbangan KLM, Air France, TAROM, Air Europa, Czech Airlines, dan MEA. Total lebih dari 160 maskapai penerbangan di dunia tercatat sudah mengimplementasikan sistem tersebut.
Berita-Bisnis mencatat, melalui Quantum Leap 2011-2015, Garuda Indonesia dan PT Citilink Indonesia -anak usaha Garuda Indonesia- berniat mengoperasikan 194 armada pesawat pada tahun 2015. Pada saat yang sama, jumlah penumpang yang bakal diangkut diproyeksikan mencapai 45,4 juta penumpang.
Sampai saat ini, Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia baru mengoperasikan 112 armada pesawat serta melayani 20,4 juta penumpang.
Yang terbaru, Garuda Indonesia berhasil meraih penghargaan World’s Best Economy Class 2013 yang dirilis oleh SkyTrax, lembaga pemeringkat penerbangan independen yang berbasis di London, Inggris.
Dalam proses penilaian, Garuda Indonesia disebut mampu mengalahkan kandidat lainnya, yaitu Singapore Airlines dan Asiana Airlines. (BB/as/Christov)