
Kondotel setinggi 4 lantai dengan kapasitas 188 unit tersebut berlokasi di kawasan Sunset Road, Kuta, Bali.
Menurut Budi Saddewa Sudiro, Direktur Utama Wika Realty, jika ditilik dari lokasinya, kondotel Jineng Tamansari Bali sangat prospektif sebagai wahana investasi.
Bahkan, lebih dari itu, kondotel Jineng Tamansari diproyeksikan bakal mampu memberikan return on investment sebesar 16 persen untuk dua tahun pertama. Di samping itu, investor juga dipastikan memperoleh free stay sebanyak 21 poin dalam tempo satu tahun.
Wika Realty mengembangkan kondotel Jineng Tamansari Bali senilai Rp 350 miliar melalui kerja sama dengan PT Angkasa Pura Properti, anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero), selaku pemilik lahan. Adapun operator kondotel itu nantinya bakal dipegang oleh manajemen Golden Tulip yang merupakan bagian dari Louvre Hotel Group Perancis.
Wika Realty mengklaim kondotel Jineng Tamansari Bali bakal dikelola layaknya hotel bintang empat.
Kondotel Jineng Tamansari sendiri terdiri dari beberapa tipe, yaitu studio standard seluas 26 meter persegi hingga tipe presidential suite dengan luas 106 meter persegi. Masing-masing unit tersebut dipasarkan –leasehold selama 30 tahun dan opsi perpanjangan selama 20 tahun kemudian- dengan banderol harga mulai dari Rp 992 juta sampai Rp 2 miliar per unit.
Selain menawarkan kondotel Jineng Tamansari, Wika Realty saat ini juga sedang mengembangkan tiga proyek lainnya di Bali. Salah satunya adalah Vilatel Jivva Tamansari yang terletak di kawasan Pantai Lepang, Klungkung, Bali.
Vilatel itu direncanakan mencakup 24 unit dengan masing-masing unit memiliki dua lantai serta dengan luas bangunan antara 60 meter persegi hingga 70 meter persegi. Masih di lokasi yang sama, Wika Realty juga berniat menghadirkan 12 unit villa landed dengan luas bangunan mencapai 120 meter persegi per unitnya. Diperkirakan, Wika Realty bakal merilis Vilatel Jivva Tamansari dengan harga mulai dari Rp 2 miliar sampai Rp 6 miliar per unit.
Sementara itu, di kawasan Nyeh Gangga, Tanah Lot, Bali, Wika Realty juga berencana membangun 32 unit vilatel yang dijajakan mulai dari Rp 3 miliar hingga Rp 6 miliar per unit. (BB/as/Christov)