
Dan dari aksi korporasi itu, GfK berniat untuk melakukan investasi di sektor data dan digital guna memperkuat layanannya di Indonesia.
Kata Matthias Hartmann, CEO of GfK Internasional, Primera Indonesia nantinya akan bergabung dalam layanan tracking media dan ritel sekaligus memperkuat keahlian kualitatif dan kuantitatif serta portofolio industri yang sesuai dengan strategi klien GfK.
Di sisi lain, kehadiran Primera Indonesia juga diharapkan bakal memperkokoh layanan consumer experiences yang sebelumnya telah disediakan oleh GfK Indonesia.
Seperti diketahui, lembaga riset pemasaran GfK didirikan oleh Professor Wilhelm Vershofen pada tahun 1934 dengan misi make the consumer heard.
Lantas, pada tahun 2005, GfK mengambil alih lembaga sejenis bernama NOP World yang beroperasi di Inggris, Amerika Serikat, dan Italia. NOP World sendiri dikenal luas sebagai salah satu dari 10 lembaga riset terkemuka di dunia.
Kini, dengan dukungan lebih dari 13 ribu karyawan, GfK beroperasi di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.
Sementara Primera Indonesia didirikan oleh Iyan Muhsinin, mantan Direktur Synovate, sejak dua tahun silam. (BB/as/Luki)