
Buktinya, bila tak ada halangan, manajemen perhotelan yang berbasis di Jakarta ini, bakal mengoperasikan hotel anyar di Semarang, pada akhir tahun depan.
Persisnya, hotel yang dimaksud adalah Artotel Semarang yang terletak di bilangan Jl. Gajah Mada, Semarang, yang dimiliki oleh PT Humana Demiatri Agung.
Kata CEO Artotel Indonesia Erastus Radjimin, seperti halnya hotel Artotel lainnya yang sudah beroperasi, desain Artotel Semarang pun dipastikan terinspirasi dari seni kontemporer.
Untuk itu, tambahnya, Artotel Indonesia sudah merangkul salah satu arsitek kontemporer ternama Indonesia, Andra Matin, guna menghadirkan desain tadi.
Dan, lebih dari itu, dengan keunikan konsep yang dimiliki, Artotel Indonesia sendiri optimistis Artotel Semarang akan menjadi ikon baru di Semarang, sebagai hotel butik pilihan para wisatawan, baik untuk kegiatan bisnis maupun liburan.
Artotel Indonesia mengabarkan, Artotel Semarang berkapasitas 88 kamar plus ditunjang beragam fasilitas khas, antara lain, ROCA yang merupakan restoran seni kontemporer 24 jam serta BART yang dikenal sebagai bar di atap hotel.
Di sisi lain, Artotel Semarang juga akan diramaikan dengan ARTSPACE yang berfungsi sebagai ruang galeri karya seni untuk mendukung para seniman kontemporer lokal. Plus ruang pertemuan bernama MEETSPACE.
Berita-Bisnis mencatat, sampai saat ini, Artotel Indonesia mengelola dua hotel, yaitu Artotel Surabaya dan Artotel Jakarta Thamrin.
Artotel Surabaya sendiri yang dikembangkan oleh PT Graha Samara, terletak di kawasan Jl. Dr. Soetomo, Surabaya, dengan kapasitas 106 kamar serta tampil dengan warna orange.
Sementara Artotel Jakarta Thamrin (didominasi warna ungu) yang dibangun oleh PT Altar Filadelfia dan berlokasi di bilangan Jl. Sunda, Menteng, Jakarta Pusat, memiliki daya tampung sebanyak 107 kamar.
Kelak, pada medio April mendatang, Artotel Indonesia berencana mengoperasikan Artotel Sanur Bali. Setelah itu, menyusul Artotel Yogyakarta, Artotel Beach Club Bali, Artotel Bandung, serta VOIR by Artotel Canggu Bali. (BB/as/Luki)